CIBINONG-RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kini tengah menunggu hasil lelang tender pembangunan hunian tetap (huntap) seluas 3,8 hektare, untuk korban bencana alam wilayah barat Kabupaten Bogor. Huntap sendiri bakal dibangun di Kecamatan Cigudeg.
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, belum lama ini Pemkab sudah melakukan kordinasi dari semua leading sektor yang terkait. Termasuk dengan semua tim transisi penanggulangan bencana di Bogor Barat, yakni banjir dan longsor. Iwan mengaku saat ini, penanganan bencana disana masih jadi fokus.
“Tahapan sekarang sudah melakukan land clearing tanah yang di Cigudeg, yaitu hibah dari PTPN seluas 3,8 Hektare. Dan ada sebanyak 517 pohon sudah di tebang dan diangkut. Kami memberikan deadline waktu sampai 20 April, area itu dapat clean. Kami juga dapat bantuan dari Dirjen Cipta Karya,” kata Iwan pada Radar Bogor.
Proses lelang yang dilakukan pemerintah pusat tersebut menjadi acuan untuk Pemkab Bogor memulai pembangunan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) juga diminta untuk berkordinasi dengan pusat. Pasalnya, Pemkab Bogor menyatakan siap melakukan pembangunan. Untuk pembangunan ini, Pemkab membangun 200 huntap.
Untuk huntap yang berasa di dua desa di Kecamatan Sukajaya saat ini sedang dilakukan proses administrasi dengan PTPN. Semua akan dibuat satu berkas pemohknan ke PTPN yang masuk ke tahap dua.
“Setelah lelang keluar, lansung kita kerjakan. Karena siteplan juga sudah ada,” tambahnya.
Di sisi lain, Pemkab juga sedang fokus dengan pembangunan hunian sementara (huntara). Secara simultan, huntara akan dibangun di wilayah Kecamatan Sukajaya dan Cigudeg. Akan ada 2700 huntara yang trrsebar di seluruh wilayah terdampak.
“Kami perintahkan dari kecamatan untuk memploting tanah huntara yang dinilai cocok dan pas. Kita akan bangun,” tegasnya.
“Kalau untuk untuk huntara sedang di kaji dan juga butuh kajian lebih dalam dari berbagai lini. Untuk target huntara dab huntap sejalan dengan proses lelang di pusat, tentu butuh waktu. Tergantung penawaran di pusat. Masalah pembangunan nanti akan kami rapatkan kembali. Bisa jadi dari masyarakat atau pihak lain. Bisa jadi dari TNI,” pungkasnya. (dka/cr5/c)