BOGOR-RADAR BOGOR, Sebanyak 58 warga Kota Bogor dinyatakan terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19. Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 129. Lalu, ada sebanyak 951 orang dalam pemantauan (ODP). Sedangkan, 22 dinyatakan orang tanpa gejala (OTG).
“Dulu kan ada tiga kategori, yakni ODP, PDP, dan terkonfirmasi positif. Nah, sekarang ada orang tanpa gejala (OTG),” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Jumat (17/4/2020).
Belakangan ini, istilah OTG muncul di permukaan publik dan juga disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto.
Apa itu OTG?
Penamaan terbaru dari Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 mendefinisikan OTG sebagai seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi COVID-19.
“Orang yang berisiko tertular karena ia kontak erat dengan penderita Covid-19. Jadi kalau dulu namanya ODP yang tanpa gejala,” terang Retno.
Ia menuturkan, pada penamaan awalnya ODP itu ada dua kategori, kategori yang bergejala dan yang tak bergejala. Selain itu, Retno juga mengatakan, banyak orang yang terkonfirmasi positif tanpa adanya gejala. Artinya, seseorang yang masuk kategori OTG tidak punya keluhan sakit, tetapi bisa saja sudah tertular dan berisiko menularkan virus.
“kontak erat orang-orang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala, hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala,” ucapnya.
Sesuai pemaknaannya, OTG relatif sulit untuk diidentifikasi dan ditandai. Maka dari itu, organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI telah merekomendasikan penggunaan masker bagi siapapun, dengan atau tanpa keluhan, saat keluar rumah. (CR3)