Ade Yasin Sebut KRL Jadi Penyebab Utama Penyebaran Covid-19 di Bogor

0
347
Bupati Bogor Ade Yasin.
Bupati Bogor Ade Yasin.
Bupati Bogor Ade Yasin.
Bupati Bogor Ade Yasin.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Bupati Bogor, Ade Yasin salah satu pejabat yang berharap agar operasional kereta commuter line atau KRL Jabodetabek dihentikan sementara selama pelaksanaan PSBB di Bogor.

Pasalnya, politisi PPP itu meyakini aktivitas masyarakat yang menggunakan KRL ke Jakarta dan Bogor itu menjadi salah satu penyebab utama penyebaran virus corona atau Covid-19 di Bumi Tegar Beriman.

Ade Yasin menyebutkan bahwa rata-rata pasien positif terinfeksi COVID-19 yang berdomisili di Kabupaten Bogor, lantaran tertular di kereta rel listrik (KRL).

“Kami yakin salah satu penyebab maraknya positif itu karena KRL. Dari data yang ada rata-rata dari penumpang kereta. Kasus positif pertama yang di Bojonggede itu dari kereta,” ujarnya seperti dikutif dari antara, Jumat (17/4).

Menurutnya, berdasarkan catatan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bogor, wilayah dengan jumlah warga paling banyak terinfeksi COVID-19 yaitu zona merah yang terdapat stasiun KRL, seperti Kecamatan Cibinong dan Bojonggede.

Ade Yasin menyayangkan langkah pemerintah pusat yang tetap mengoperasionalkan KRL di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta serta Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).

“Jadi mohon kepada pemerintah pusat untuk mendengar aspirasi kami semata-mata untuk memutus mata rantai COVID-19,” kata perempuan yang juga merupakan Ketua DPW PPP Jawa Barat itu.

Seperti diketahui, Pemkab Bogor mencatat ada 16 kecamatan di Kabupaten Bogor masuk dalam zona merah, sesuai domisili masing-masing pasien COVID-19. Dari 16 kecamatan, Cibinong merupakan wilayah dengan pasien COVID-19 terbanyak, yakni 12 orang, selanjutnya Gunung Putri sembilan orang.

Kemudian Kecamatan Bojonggede tujuh orang, Cileungsi enam orang, Ciampea tiga orang, Tajur Halang, Kemang, Citeureup dan Babakan Madang masing-masing dua orang, serta Parung Panjang, Ciseeng, Ciomas, Ciawi, Jonggol, Leuwisadeng, dan Gunung Sindur masing-masing satu orang.

Pada periode yang sama, Pemerintah Kabupaten Bogor mencatat jumlah positif terinfeksi virus corona COVID-19 di Kabupaten Bogor sebanyak 56 pasien. “Total ada 56 kasus positif COVID-19, empat di antaranya sudah sembuh, dan lima meninggal dunia,” kata Ade Yasin.(pin/ant)