BOGOR-RADAR BOGOR, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyebut adanya penurunan jumlah penumpang yang menggunakan jasa moda Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), selama masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor.
Hal tersebut terpantau berdasarkan data pelayanan Terminal Bus Baranangsiang, Kota Bogor.
Operator Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang Bogor, Satrio mengatakan, selama masa penerapan PSBB, penurunan volume penumpang di Terminal Baranangsiang tak terlalu signifikan. Sebab, sebelum penerapan PSBB, angka penumpang di terminal tersebut memang tak banyak.
“Senin pertama PSBB di Kota Bogor tak terlalu berdampak pada penurunan jumlah penumpang. Karena memang setelah kebijakan work from home atau kerja di rumah, jumlah penumpang sangat sedikit,” ucap Satrio, Senin (20/4/2020).
Ia menyebutkan, setidaknya ada 13 bus antar kota antara provinsi (AKAP) yang berangkat setiap harinya menuju ke DKI Jakarta. Kemudian, setiap harinya, jumlah penumpang yang berangkat ke Ibukota hanya berkisar pada 33 penumpang.
“Jumlah penumpang yang ke Ibukota hanya 33 penumpang dari 13 Bus yang berangkat,” katanya.
Sedangkan untuk jam operasional, Satrio mengatakan, Terminal Baranangsiang hanya beroperasi mulai pukul 06.00-18.00 WIB.
Sementara itu, jumlah penumpang dari DKI Jakarta yang masuk ke Terminal Baranangsiang perharinya rata-rata hanya berkisar 51 penumpang.
“Dari Jakarta yang masuk kesini hanya 15 bus dengan jumlah total penumpang hanya 51 orang,” pungkasnya. (cr3)