CIOMAS – RADAR BOGOR, Jalan Sindangbarang – Ciomas di Desa Mekar Jaya Kecamatan Ciomas dibiarkan rusak menahun.
Saat hujan, jalan yang menghubungkan Desa Parakan – Mekar Jaya – Ciomas ini terjadi banjir lintasan bak sungai sehingga membahayakan pengguna jalan.
Riski, salah satu pengendara kendaraan roda dua merasa terganggu dengan kondisi jalan tersebut. Selain membahayakan, jalan itu terkesan dibiarkan rusak
“Sudah bertahun-tahun kondisi jalan begini, padahal jalan yang dari arah Desa Parakan sudah bagus, tapi kenapa yang di sini belum dibetulkan,” ungkapnya kepada Radar Bogor, Selasa (20/4/2020).
Tak jarang dirinya melihat pengendara lain terjatuh saat melintasi jalan tersebut. Untuk itu dirinya berharap pemerintah dapat segera membetulkan jalan di Desa Mekar Jaya itu.
Sekdes Mekar Jaya, Saiful mengatakan, jalan tersebut merupakan jalan milik Kabupaten Bogor dan bukan jalan Desa Mekar jaya.
Sebelumnya Dinas PUPR Kabupaten Bogor, pernah melakukan pengaspalan ulang pada 2018 hingga 2019 silam.
“Namun tiba-tiba proyeknya berhenti sebelum Jalan di Desa Mekar jaya dibetulkan,” ujarnya.
Menurutnya, karena jalan tersebut bukan jalan desa melainkan jalan kabupaten, yang memiliki wewenang membetulkan jalan tersebut merupakan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas PUPR.
Selain itu, dirinya mengaku ada permasalahan pada saluran air yang berada di sisi jalan tersebut sehingga acap kali terjadi banjir ketika hujan deras turun.
“Karena lahan sawah semakin berkurang, air dari bendungan di Desa Parakan tidak terserap tanah sehingga volume air menjadi besar di saluran tersebut yang mengakibatkan tumpah ke jalan,” paparnya.
Namun, rencana perbaikan jalan tersebutsudah diusulkan dalam Musrenbang Kecamatan Ciomas untuk tahun anggaran 2020. Dia berharap akan segera dilaksanakan pembangunannya.
Di tempat lain, Penilik Jalan UPT Jalan Dan Jembatan Wilayah Ciomas Rahmat, mengatakan perbaikan jalan tersebut terhenti lantaran terjadi putus kontrak dengan pemborong.
Pada 2018 lalu, jalan tersebut sempat diperbaiki sepanjang 1,5 km dengan total panjang keseluruhan 3.5 km.
“Namun 2 km lagi belum dilaksanakan karena sudah putus kontrak pada 2019,” terangnya.
Saat ini masih kata Rahmat, proyek pembangunan jalan tersebut telah dilelang ulang. Mengingat kerusakan jalan tersebut mencapai 50 persen, jadi harus di APBD-kan.
“Karena kondisi sekarang akibat pandemi corona, jadi ditunda untuk sementara,” pungkasnya.(cr2)