Diduga Terpapar dari OTG, 51 Tenaga Medis RSUD Kota Bogor Positif Covid-19

0
4340
Pasien-Corona
Ilustrasi Pasien Corona.
Pasien-Corona
Ilustrasi Pasien Corona.

BOGOR–RADAR BOGOR, Sebanyak 51 tenaga medis RSUD Kota Bogor diisolasi Selasa (21/4/2020). Mereka dokter dan perawat yang dinyatakan positif setelah menjalani pemeriksaan cepat Covid-19 atau rapid test. “Namun ini masih hasil sementara,” ujar Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir tadi malam.

Kini puluhan tenaga medis itu dikarantina sementara di Hotel Salak yang kini dijadikan tempat penginapan bagi tim medis Kota Bogor.

Dia mengungkapkan, untuk memastikan ke-51 tenaga medisnya 100 persen terpapar, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan lanjutan yakni pengambilan swab berupa Polymerase Chain Reaction (PCR) test.

“Mereka baru menjalani PCR tiga hari lalu. Jadi hasil lab swabnya belum ada hasil. Tapi kita langsung antisipasi berupa lockdown atau karantina,” ungkapnya.

Ilham menjelaskan dalam pelaksanaan rapid tes yang diikuti 800 tenaga medis, 51 tenaga medis yang menunjukkan reaktif bisa saja reaktif false. Sehingga harus dikonfirmasi swab sebanyak dua kali.

“Rapid test masih kontroversial. Banyak false negatif, atau false positif. Makanya WHO merujuk bahwa kesembuhan dan diagnose pakai swab,” imbuhnya.

Selain itu, berdasarkan dari analisa tim, jika hasil swab nantinya positif, maka analisa paparannya bisa terjadi di saat melayani pasien-pasien orang tanpa gejala (OTG) yang menjalani rawat jalan, kamar operasi, atau dari luar ketika pulang.

“Karena pasti di Kota Bogor sudah red zone, jadi banyak orang dalam pemantauan atau ODP dan OTG. Makanya kenapa PSBB sangat penting dilakukan dan dipatuhi,” kata dia.

Untuk mencegah penularan lebih luas, RSUD Kota Bogor menerapkan sistem kerja bergantian untuk pegawainya yaitu 14 hari kerja dan 14 hari libur. Ilham mengatakan RSUD akan memperketat proses penanganan pasien dengan prosedur penanganan corona.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menambahkan, saat ini Pemkot Bogor masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan 51 tenaga medis terpapar corona atau tidak. “Masih perlu ditindaklanjuti dengan swab test,” ujar dia.

Dedie menjelaskan, kebijakan sistem kerja non medis untuk management rumah sakit agak berbeda dengan PNS di bidang lain. “Tenaga mereka pasti sangat dibutuhkan disaat ini,” katanya. (ded/c)