Seluruh Proyek di Kota Bogor Dibatalkan, Pelaku Usaha Konstruksi Menjerit

0
404
Para pelaku usaha jasa konstruksi saat menyampaikan keluhannya terkait pembatalan sejumlah proyek di Kota Bogor.
Para pelaku usaha jasa konstruksi saat menyampaikan keluhannya terkait pembatalan sejumlah proyek di Kota Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Pandemi corona memukul dunia usaha. Pelaku usaha kontruksi mengaku terkena dampak wabah tersebut.

Wakil Ketua Kadin Kota Bogor Bidang Konstruksi, Agus Lukman menjelaskan, hampir seluruh pekerjaan atau proyek dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBD) terpangkas habis dan dialihkan untuk penanggulangan Covid-19.

Agus mengeluhkan dengan terbitnya surat perihal Penghentian Pengadaan Barang dan Jasa karena Kebijakan Pemerintah, yang ditujukan ke OPD dengan ditandatangani Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat.

Dalam surat itu tertulis, jika dalam menangani pandemi Covid-19 atau Corona, maka semua hal yang berkaitan dengan proyek baik itu konstruksi, pengadaan serta konsultan ditiadakan.

Untuk pekerjaan yang sudah lelang dari tujuh paket hampir setengahnya dibatalkan. Kemudian, yang dikerjakan tidak bisa dibayarkan karena uangnya tidak ada.

“Jelas ini membingungkan atau membuat galau kami sebagai pelaku usaha. Apakah benar semua proyek mulai yang lelang sampai penunjukan langsung ditiadakan. Ditambah ada edaran terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sedangkan bidang jasa konstruksi masih diperbolehkan beroperasional,” ujar Agus.

Dengan begitu, surat penghentian semua proyek di bidang konstruksi masih bisa beroperasi di tengah pandemi.

Agus menuturkan, seharusnya ada opsi dari Pemkot Bogor yang bisa membantu pelaku usaha di bidang jasa konstruksi.

“Apa tidak dipikirkan sebelum mengeluarkan surat edaran itu. Bagaimana nasib pekerja lapangan dan karyawan yang tergabung dalam perusahaan yang ada di belasan asosiasi, yang menjadi anggota Kadin,” keluhnya.

Tentu, tambahnya, dunia konstruksi juga terdampak dan bakal ada ribuan pengangguran baru,” kata Agus didampingi perwakilan Satgas Kadin Tumpal Panjaitan dan Muslimin, Rabu (22/4/2020).

Tumpal menambahkan, sebaiknya pemkot tidak menghilangkan sama sekali paket proyek, yang sudah direncanakan. Bisa saja, ribuan pekerjaann yang bersifat penunjukan langsung (PL) masih bisa dikerjakan.

Konkritnya, sambung Tumpal, pekerjaan itu bisa dilakukan secara padat karya dengan melibatkan warga Kota Bogor dalam menyelesaikan proyek-proyeknya. Atau langkah lainnya, semua pekerjaan menjadi pekerjaan multi years.

“Kita memang belum tahu kapan wabah ini selesai. Sehingga, alangkah baiknya semua paket bisa dikerjakan secara multi years,” tandasnya.

Dalam waktu dekat, Kadin atau perwakilannya berharap bisa duduk bersama dengan Wali Kota Bogor Bima Arya atau wakilnya, Dedie A Rachim dalam menyikapi kegelisahan para pengusaha tersebut.(ded/c)