26 Tenaga Medis RSUD Kota Bogor Dipastikan Negatif Covid-19

0
228
Ilustrasi Corona
Ilustrasi Corona
Ilustrasi Corona
Ilustrasi Corona

BOGOR-RADAR BOGOR, Sebanyak 26 tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dipastikan negatif Covid-19. Informasi tersebut didapat dari hasil pengambilan swab berupa Polymerase Chain Reaction (PCR) test, yang sebelumnya dilakukan kepada 51 staf dan tenaga medis di rumah sakit plat merah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan, hasil pemeriksaan rapid test terhadap tenaga medis tersebut sebelumnya reaktif. Dari hasil swab test yang dilakukan dua tahap yakni Jumat (17-18/4), 26 orang diantaranya sudah keluar.

“Kemarin sudah dilakukan dihari jumat dan sabtu (pekan lalu) ya jadi hasilnya yang Jumat itu sudah keluar, 26 negatif, selebihnya belum keluar hasilnya,” kata dia.

Dengan melihat kondisi tersebut, Retno menegaskan, rapid test bisa menunjukan false negatif, atau false positif. Sehingga WHO tetap merujuk bahwa kesembuhan dan diagnose menggunakan swab test.

Rapid test bukan untuk memastikan seseorang positif atau negatif sebagai diagnostik Covid-19. “Karena rapid test adalah tes immunologik yang mengambil darah dari ujung jari dengan memakai teknik antibodi, hanya sekedar untuk skrining awal,” terang Retno.

Ia menambahkan, seseorang yang terpapar oleh virus SARS-Cov-2 (penyebab Covid-19) membutuhkan waktu 6-7 hari untuk bisa positif setelah terpapar virus.

“Sehingga Rapid Test tidak bisa mendeteksi orang yang belum ada gejala, hasilnya bisa negatif walaupun terinfeksi (false negatif),” jelasnya.

Seseorang yang rapid test pertama hasilnya negatif, lanjut Retno, harus dilanjutkan rapid test kedua pada hari ke 7. Hasil positif dari rapid test, katanya, harus dikonfirmasi dengan tes swab dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat Berli Hamdani meminta masyarakat yang berobat ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk jujur dengan menyampaikan segala sesuatunya kepada petugas yang memeriksa.

Hal ini untuk mencegah terulangnya tenaga medis yang tertular virus corona. “(Jujur) termasuk riwayat perjalanan dan pernah atau tidak pernah melakukan kontak dengan yang diketahui positif Covid-19,” kata Berli, Jumat (24/4)

Seperti diketahui, 51 petugas dan tenaga kesehatan RSUD Kota Bogor dinyatakan positif virus corona melalui rapid test. Mereka yang terindikasi positif Covid-19 justru bukan merupakan para petugas dan tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan pasien yang positif Covid-19. Mereka bekerja di layanan farmasi, rawat jalan, dan petugas kebersihan.(ded)