BOGOR – RADAR BOGOR, Setelah sebelumnya dinyatakan reaktif rapid tes, sebanyak 51 tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dipastikan negatif Covid-19. Informasi tersebut disampaikan Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, dr Ilham Chaidir yang menghubungi Radar Bogor, Jumat (24/4/2020) pukul 21.00 WIB.
“Alhamdulillah hasil tes swab 51 tenaga medis RSUD Kota Bogor sudah keluar dan semua negatif, ” ujarnya. Hasil itu didapat seminggu setelah melalui uji swab (uji kerik) pengambilan spesimen dari tenggorokan, mulut atau hidung dan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan, hasil pemeriksaan rapid test terhadap ke-51 tenaga kesehatan tersebut sebelumnya reaktif. Dari hasil swab test, yang dilakukan dua tahap yakni Jumat dan Sabtu (17-18/4) barulah diketahui bahwa keseluruhannya negatif virus corona.
Dengan melihat kondisi tersebut, Retno menegaskan, rapid test bisa menunjukkan false negatif, atau false positif. Sehingga WHO tetap merujuk bahwa kesembuhan dan diagnosa menggunakan swab test. Rapid test bukan untuk memastikan seseorang positif atau negatif sebagai diagnostik Covid-19.
“Karena rapid test adalah tes immunologik, yang mengambil darah dari ujung jari dengan memakai teknik antibodi, hanya sekadar untuk skrining awal,” terang Retno.
Ia menambahkan, seseorang yang terpapar virus SARS-Cov-2 (penyebab Covid-19) membutuhkan waktu 6-7 hari untuk bisa positif setelah terpapar virus. “Sehingga Rapid Test tidak bisa mendeteksi orang yang belum ada gejala, hasilnya bisa negatif walaupun terinfeksi (false negatif),” jelasnya.
Seseorang yang rapid test pertama hasilnya negatif, lanjut Retno, harus dilanjutkan rapid test kedua pada hari ke 7. Hasil positif dari rapid test, katanya, harus dikonfirmasi dengan tes swab dengan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat Berli Hamdani meminta masyarakat yang berobat ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk jujur dengan menyampaikan segala sesuatunya kepada petugas yang memeriksa.
Hal ini untuk mencegah terulangnya tenaga medis yang tertular virus corona.”(Jujur) termasuk riwayat perjalanan dan pernah atau tidak pernah melakukan kontak dengan yang diketahui positif Covid-19,” kata Berli, Jumat (24/4/2020).
Seperti diketahui, 51 petugas dan tenaga kesehatan RSUD Kota Bogor sebelumnya dinyatakan positif reaktif melalui rapid test. Mereka yang terindikasi bukan merupakan para petugas dan tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan pasien yang positif Covid-19. Mereka bekerja di layanan farmasi, rawat jalan, dan petugas kebersihan.(ded/c)