BOGOR-RADAR BOGOR, Puluhan massa menyerbu Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Senin (27/4/2020).
Mereka menyegel kantor kelurahan yang merupakan wilayah tempat tinggal Bupati Ade Yasin itu, karena kesal terkait bantuan sosial (bansos) yang tak kunjung cair.
Sebagian merupakan para pengurus dari RT maupun RW se-Kelurahan Sukahati. Mereka membentangkan spanduk pernyataan menolak bantuan yang dianggap tak sesuai pendataan dan tak tepat sasaran itu.
Mereka sekaligus menuntut pihak kelurahan melakukan transparansi data penerima bansos warga terdampak Covid-19.
Sebagian bansos yang telah dibagikan juga dianggap tidak tepat sasaran. Mereka menilai, banyak penerima bantuan yang justru sangat jauh dari kata miskin. Sementara warga yang terdampak Covid-19 sama sekali belum tersentuh bantuan.
“Ini terkait bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, kami yang langsung berhadapan dengan mereka. Tetangga kami sampai tidak makan. Tiap RW bisanya berkisar berkisar 600-700 penerima bantuan. Realitanya, jumlah itu turun menjadi 30-50 saja,” terangnya.
Ia pun menilai, hal itu sangat berbahaya bagi RT dan RW di lapangan secara langsung. Lantaran komplain masyarakat akan tertuju ke RT maupun RW.
“Harapan kami, yang sudah didata itu sudah masuk. Kelurahan seharusnya serius mendata masyarakatnya,” tegasnya.
Lurah Sukahati, Hoerudin mengakui data tersebut memang masih terus diverifikasi pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor. Bantuan yang telah datang, dengan jumlah 442 penerima bantuan itu berasal dari verifikasi untuk bantuan pusat. Bantuan dari gubernur maupun bupati diakuinya belum turun. (mam)
https://youtu.be/m6y3uuJcpdk