Bansos Corona di Kota Bogor Diduga Dipungli, Dipotong Rp100 Ribu

0
45
ilustrasi uang
ilustrasi uang
ilustrasi uang
ilustrasi Bansos

BOGOR-RADAR BOGOR, Sejumlah warga melaporkan adanya pungutan liar bantuan sosial (Bansos) Corona oleh oknum ketua RT. Ada yang diminta Rp100 Ribu untuk setiap bantuan yang diterima.

Aksi lancung itu terjadi di Kelurahan Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor. Kepada wartawan, Lurah Tanah Baru, Dede Sugandi mengaku mendapat laporan tersebut dan menegur oknum RT bersangkutan. “Sudah saya tegur sejak hari pertama,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Atas kejadian itu, Dede kini melakukan mediasi dengan warga agar masalah tersebut tidak berlarut-larut. “Dilihat dari kasusnya, kemungkinan RT dan RW akan dicopot dari jabatannya,” beber dia.

Pungutan tak hanya terjadi di Tanah Baru. Lurah Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat, Gurda Siregar, juga mendapat aduan dari warga. Namun kasusnya sedikit berbeda. Warga penerima bantuan mengaku dimintai biaya oleh oknum kurir (pengantar bantuan) saat penyaluran bantuan sosial dari Kementerian Sosial.

Seperti diketahui bantuan ini menggandeng PT. Pos Indonesia yang bertugas mendistribusikan bantuan sebesar Rp600 ribu untuk setiap keluarga penerima manfaat.

“Ada aduan dari warga RW 11, bahwa kurir yang mengantar minta upah. Walaupun tidak dipatok, tapi warga memberi sebesar Rp50 ribu,” kata Gurda, Minggu (3/5/2020).

Dia menilai, kejadian ini karena kurir yang mengantar bantuan tidak melakukan komunikasi dengan aparat wilayah, seperti lurah, RW dan RT. Sehingga, saat penyaluran bantuan dilakukan, aparat wilayah tidak bisa memantau langsung prosesnya.

“Memang tidak pernah ada komunikasi. Padahal kami yang mendata, sudah seharusnya kami juga diinformasikan dong soal bantuannya agar bisa dipantau secara langsung,” terangnya.

Radar Bogor mengonfirmasi ihwal temuan tersebut kepada Wakil Ketua PT. Pos Indonesia Cabang Bogor, Haris Mulyana. Haris mengaku tidak tahu-menahu. “Nanti saya sampaikan ke koordintornya,” singkatnya. (ded/d)