Dua Pekan Jelang Lebaran, Harga Sembako di Kota Bogor Stabil

0
33
Salah satu pedagang sembako di salah satu pasar tradisional di Kota Bogor, tengah melayani pembeli. nelvi/radar bogor
Salah satu pedagang sembako di salah satu pasar tradisional di Kota Bogor, tengah melayani pembeli. nelvi/radar bogor

BOGOR–RADAR BOGOR, Dua pekan lagi, Hari Raya Idulfitri. Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor memastikan, tidak ada kenaikan harga pada sembako di pasar-pasar tradisional.

Memang, Ramadan kali ini jauh berbeda dibandingkan tahuntahun sebelumnya. Karena pada Ramadan sekarang ini ada wabah Covid-19.

Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya, Muzakir menjelaskan, kenaikan harga sembako yang cukup tinggi, justru terjadi saat awal masa pandemi ini muncul.

Pada awal pandemi tak sedikit masyarakat yang melakukan panic buying dengan memborong segala kebutuhan hidup, termasuk sembako.

“Sekarang ini relatif stabil. Contohnya harga beras dan minyak goreng, malah tidak ada kenaikan. Terus untuk beberapa bahan yang agak langka, seperti gula pasir, sekarang sudah ada di pasaran. Meskipun belum normal harganya,” kata Muzakir pada Radar Bogor.

Bahan lainnya, lanjut Muzakir, seperti telur ayam saat ini harganya masih stabil sekitar Rp21 ribu per kilo. Juga beraneka bawang dan jenis bumbu lainnya ikut stabil.

Soal prediksi kenaikan harga jelang Idulfitri, Muzakir meyakini bahwa masyarakat tidak seheboh biasanya menjelang hari raya tahun ini.

“Gak ada, paniknya masyarakat itu bukan di Idulfitri, tapi di awal-awal covid kemarin. Bahkan melebihi paniknya mau Idulfitri. Makanya harganya pada naik, orang borong barang dan sebagainya,” tegasnya.

Di luar itu, ketersediaan bahan di pasar juga saat ini relatif aman. Hal itu yang meyakini Muzakir bahwa tidak akan ada kenaikan harga menjelang Idulfitri.

Pantauan Pasar Pakuan Jaya, stok bahan yang ada di pedagang saat ini sudah mencukupi. Sehingga ketersediaan bahan tak akan memengaruhi kenaikan harga yang signifikan.

Muzakir mengakui gula pasir beberapa pekan ke belakang sempat alami kelangkaan. Untuk itu, Pasar Pakuan Jaya juga akan menggelar operasi pasar untuk menekan harga gula pasir tersebut. Harga gula pasir juga sempat melonjak hingga Rp20 ribu per kilonya.

“Kemungkinan minggu depan kita operasi pasar di dua titik selama tiga sampai empat hari. Kita sedang cari dan rumuskan mekanisme penjualannya. Apakah bisa beli di tempat atau online dengan harga murah. Khusus gula, karena masih tinggi, Pasar Pakuan Jaya akan menjual Rp12.500 per kilo,” pungkasnya. (dka/c)