BOGOR–RADAR BOGOR, Masyarakat Bogor kini sudah bisa melakukan akses pelayanan kesehatan non-Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, hari ini Senin (11/5/2020).
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim memastikan pelayanan rawat jalan akan kembali dibuka secara bertahap.
Hingga kini persiapan sudah dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat saat berobat jalan.
Saat ini untuk penanganan Covid-19 di RSUD Kota Bogor memakai gedung baru blok III, sementara gedung lain yang jauh jaraknya dipergunakan bagi pasien non-Covid-19.
“Karena memang dari total 126 bed tidak terisi semua. Hanya 32 yang terisi untuk pasien Covid-19, mereka ditempatkan di blok III, termasuk delapan ruang isolasi bertekanan negatif, saat ini untuk ICU Covid-19 yang dilengkapi ventilator,” ucap Dedie.
Saat ini jumlah pasien corona, baik pasien dalam pengawasan (PDP) maupun terkonfirmasi positif Covid-19, yang dirawat di RSUD Kota Bogor mengalami penurunan secara signifikan selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dedie mengaku optimistis angka persebaran Covid-19 di Kota Bogor akan terus menurun bila kebijakan PSBB ditaati dan dilaksanakan dengan ketat.
Karena itu, dia berharap masyarakat saling mendukung pemberlakuan PSBB. “Jadi artinya meski kita sudah siapkan skenario terburuk, ternyata alhamdulillah laju penularannya lebih landai. Mudah-mudahan ke depan akan semakin turun, dan ruangan yang tadinya kita siapkan untuk Covid-19 bisa dipakai,” ujarnya.
Tak hanya itu, TPU Situ Gede khusus penanganan Covid-19 yang sudah disiapkan sebanyak 50 lubang juga tidak terpakai.
Dengan situasi saat ini, ia mengajak masyarakat untuk berdoa agar ke depan kondisi ini semakin baik.
“Tapi ingat semuanya harus disiplin dan kompak, agar Kota Bogor bisa menjadi kota pertama yang terbebas dari Covid-19 sesuai kajian para ahli,” katanya.
Dengan dibukanya pelayanan non-Covid-19 di RSUD, ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan ini dengan maksimal.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir menjelaskan, rawat jalan yang sempat ditutup saat ini mulai dibuka seluas-luasnya.
RSUD Kota Bogor sebelumnya memang disiapkan untuk menjadi rumah sakit khusus menangani pasien Covid-19 di Kota Bogor.
Harusnya, hanya ada empat layanan di luar Covid-19 yakni layanan pasien hemodialisa (cuci darah), pasien hemato onkologi (kanker), pasien kronis yang tidak boleh putus obat, dan pasien kegawat daruratan.
Namun, Ilham menjelaskan, jumlah pasien terkait Covid-19 selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terus menurun. Karena itu, dia menyebut akan segera membuka layanan lain.
Menurut dia, setiap hari memang masih ada pasien PDP baru tetapi kisarannya 30 dan paling banyak 38 pasien yang dirawat, termasuk jumlah kunjungan pasien berstatus PDP sudah berkurang.
Untuk diketahui, RSUD Kota Bogor memiliki layanan rawat jalan pada 24 poli, klinik layanan hemato onkologi, dan layanan medical check-up.
Adapun 24 poli itu di antaranya poli penyakit dalam, poli kesehatan anak, poli kebidanan dan kandungan, poli penyakit syaraf, poli penyakit kulit dan kelamin, poli penyakit mata, poli penyakit gigi spesialis bedah mulut, poli penyakit gigi spesialis periodontia, poli bedah ortopedi, poli bedah plastik, dan poli gigi.
“Ini dilakukan bertahap, tidak semua langsung dibuka. Poli penyakit dalam, poli yang urgen dulu (dibuka), kalau poli gigi dan mata masih tutup. Tapi kalau dokter spesialis bersedia, maka akan dibuka,” kata Ilham.
Meskipun tetap menjadi rujukan utama bagi pasien terkait Covid-19, Ilham mengatakan, RSUD Kota Bogor telah memisahkan pelayanan.
Dia menjelaskan, pasien Covid-19 dikonsentrasikan di blok III. Sehingga, layanan lain dapat tetap digunakan dengan aman.
“Operasi yang darurat sudah bisa karena memang diperlukan. Dengan ruang operasi terpisah, sudah bisa dilakukan operasi. Kami juga punya kamar operasi khusus pasien terkait Covid-19, sudah disiapkan,” tukasnya.(ded/c)