Viral Video Diduga Begal di Palasari, Ayah Korban: Mereka Hanya Penjaga Kebun

0
35
Ilustrasi warga Kebon Pedes jadi Korban Begal
Ilustrasi warga Kebon Pedes jadi Korban Begal
Ilustrasi

BOGOR-RADAR BOGOR, Setelah viral video di media sosial penangkapan dan pengeroyokan dua pemuda yang diduga sebagai pelaku pembegalan di Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor pada Sabtu (10/5/2020) malam, berdampak pada psikologis orangtua korban.

Peristiwa ini mengakibatkan kejiwaan orangtua korban tertekan atas kejadian tersebut. Ditemui di rumahnya, Sadar Mulyo orangtua (ayah,red) Farhan dan paman dari Rido korban pengeroyokan yang diduga dua pelaku begal dengan mebawa senjata tajam jenis samurai kecil mengatakan bahwa anak dan keponakanya itu bukanlah seorang pelaku begal, seperti berita yang beredar beberapa waktu lalu dan video yang sempat viral tersebut.

“Saya Sadar Mulyo ayah dan paman dari mereka merasa tertekan akibat viralnya video dan pemberitaan yang sudah beredar, ini sangat membuat diri saya terpukul. Karena mereka memang bukanlah pelaku kriminal seperti yang ramai dibicarakan, mereka sudah lama bekerja dan membantu menjaga di kebun pembibitan buah yang saya miliki di daerah Palasari,” ungkapnya.

Lebih jelas, Mulyo menjelaskan kronologi kejadian sebenarnya, ketika itu Farhan dan Rido hendak mencari warung untuk membeli rokok, jarak tempuh dari kebun pembibitan ke jalan dapat dikatakan lumayan jauh karena melintasi perkebunan yang sepi dari keramaian penduduk.

Ketika sesampainya dijalan mereka pun menemui sejumlah pemuda yang sedang asik nongkrong dan hendak menanyakan warung mana yang masih buka, namun salahsatu dari pemuda tersebut melihat sebilah senjata tajam sejenis samurai tersebut yang diselipkan dipinggang mereka.

Seketika pemuda tersebut berlari meneriaki begal dan sontak sekira belasan warga pun tanpa fikir panjang ikut serta juga meneriaki dan mengejar mereka begal. Karena dalam keadaan panik anak dan kepenokannya tersebut berlari dan saat bersamaan melintas di hadapan mereka dua orang berboncengan motor, seketika mendengar teriakan begal oleh warga pengendara tersebut terjatuh dari sepeda motornya tepat didepan mereka.

“Tanpa babibu setelah ditangkap warga mereka dikeroyoknya tanpa tahu sebab sebenarnya. Bersyukur alhamdulillah nyawa mereka masih tertolong dan mereka berdua langsung diamankan di Kantor Desa Palasari dan selanjutnya di serahkan ke Polsek setempat untuk penyidikan lebih lanjut dan Alhamdulillah lagi perkara ini sudah langsung diselesaikan secara kekeluargaan. Terkait pengacungan senjata oleh terduga kedua pelaku ini tidak benar karena posisi sajam masih pada posisi dipinggang mereka,” ucapnya yang diamini oleh Farhan dan Rido.

Selanjutnya, yang menjadi beban pikiran saat ini yakni terkait viralnya video penganiyayaan di jejaring WAG. Mulyo berharap kepada pihak kepolisian untuk dapat mengungkap dan mencari siapa penyebar pertama video tersebut. Karena, dirinya dan keluarga merasa tercoreng dengan beredarnya video hoaks tersebut.

“Betapa tidak menjadi beban pikiran saya, video yang beredar meneriaki anak saya seorang begal menyebar luas dimana-mana. Padahal jelas-jelas anak saya hanya sebagai korban salahpaham saja. Saya berharap petugas dapat mencari siapa pelaku penyebar pertama video itu, karena sudah termasuk kedalam pasal UU IT dan penyebaran berita bohong,” harapnya.

Ditambahkan Mulyo, dirinya pun menyadari atas kejadian tersebut atas dasar fenomena dan kondisi saat ini yang memang warga masyarakat tengah diresahkan oleh sejumlah informasi terkait banyaknya kejahatan seperti begal yang terdampak dari krisis ekonomi yang saat ini terjadi ditambah dengan adanya PSBB akibat penyebaran virus corona. Sehingga wajar kecurigaan warga semakin menjadi dengan peristiwa yang sedang dialaminya.

Sebelumnya Kanit Reskrim Polsek Cijeruk, Ipda AM. Zalukhu menyatakan, kedua orang tersebut bukan begal. “Terkait kejadian semalam hasil dari penyelidikan, bukan begal dan masih orang Palasari juga,” ungkapnya saat dikonfirmasi.

Hal itu, kata dia, didukung dengan pengakuan korban yang ketakutan dan terjatuh dari kendaraannya saat melihat F dan R membawa sajam. “Sajam itu dibawa F dari tempat kerjanya untuk disimpan di rumahnya,” katanya. Ia menambahkan, sudah mempertemukan keduanya dengan korban yang mengaku tidak ada pengancaman.(honk/ysp)