Stafnya Positif Covid-19, DPRD Kota Bogor Jadi Kluster Baru Penyebaran Corona

0
106
Gedung-dewan
Petugas Damkar menyemprotkan disinfektan ke Gedung DPRD Kota Bogor, Kamis (26/3/2020).
Gedung-dewan
Petugas Damkar menyemprotkan disinfektan ke Gedung DPRD Kota Bogor, beberapa waktu lalu.

BOGOR–RADAR BOGOR, Sejumlah anggota DPRD Kota Bogor menjalani swab test di GOR Pajajaran, Kota Bogor, Selasa (12/5/2020). Swab test dilakukan lantaran salah satu staf Setwan DPRD Kota Bogor dinyatakan positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan, swab test yang dilakukan tersebut untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus corona di DPRD Kota Bogor, terlebih staf Setwan DPRD telah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. “Sudah dites, kita akan tracking,” ujarnya kepada Radar Bogor, Rabu (13/5/2020).

Sementara itu, Walikota Bogor, Bima Arya mengaku sudah berkomunikasi dengan pimpinan DPRD terkait adanya temuan klaster baru yang positif corona.

“Makanya anggota dewan di-swab, semuanya akan dilakukan tracing yang kontak siapa saja,” katanya.

Di tempat terpisah, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto membeberkan alasan beberapa anggota DPRD Kota Bogor melakukan swab test di GOR Pajajaran. Alasannya, ada satu orang staf setwan positif Covid-19 yang masuk dalam klaster Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Kota Bogor pada Maret lalu.

“Salah satu peserta dalam pelatihan PBJ positif Covid-19 dan meninggal pada akhir Maret. Setelahnya, dilakukan swab test dan baru keluar Kamis lalu,” ungkap Atang.

Atang melanjutkan, berdasarkan atas hal tersebut, maka dilakukanlah tracking dengan rapid test tehadap 20 pegawai setwan lain, yang sempat berinteraksi.

Dari hasil rapid test, ada tiga orang yang hasilnya reaktif dan dilakukan swab test pada Senin (11/5) termasuk mengikutkan 30 pegawai lain yang pernah kontak dengan tiga pegawai ini.

“Atas dasar hal itu pula, dinkes melaksanakan swab test kepada seluruh anggota DPRD. Dinkes mengundang nama-nama yang menjadi ODP, termasuk anggota DPRD Selasa (12/5) kemarin. Itu dilakukan sebagai bagian dari tracking dan upaya kewaspadaan untuk pemutusan rantai penyebaran Covid-19,” tambahnya.

Atang menegaskan, apabila ingin memanfaatkan anggaran, istilah kasarnya, para anggota DPRD tentu akan lakukan jauhjauh hari yang lalu.

“Di Maret semua anggota berstatus ODP, tapi kami meminta dinas terkait untuk melakukan tes pada para tenaga medis dulu,” terangnya.

Atang menambahkan, pihaknya tetap bekerja seoptimal mungkin di tengah pandemi Covid-19 ini, dan tetap berikhtiar untuk menjaga kesehatan diri agar bisa bekerja secara maksimal.

“Untuk jumlah anggota yang ikut swab test, saya belum mendapatkan informasinya, karena memang tidak semua hadir di tengah aktivitas dan tugas lain yang bersamaan waktunya,” pungkasnya. (ded/c)