BOGOR-RADAR BOGOR, Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan terasa berbeda. Pandemi Covid-19 membuyarkan seluruh rencana. Bagi sebagian orang, tak ada mudik ataupun berkumpul bersama keluarga. Rutinitas tahunan itu tak ada.
Anisha Asyifa (23) salah satunya. Dia seorang guru honorer di salah satu sekolah di bilangan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Rencana hari raya Idul Fitri yang ia rangkai awal tahun lalu semua tertunda.
Ia tak bisa mudik. Tunjangan Hari Raya (THR) pun tiada. Hanya uang “kadedeh” yang diterima dari tempatnya mengajar. Pandemi Covid-19 penyebabnya. Sudah hampir dua bulan ia mengajar lewat gawai.
“Ya, tadinya rencana mau pulang. Mau kasih orang tua di kampung. Mau belikan baju buat ibu dan ayah saya. Tapi, hanya rencana. Sudah takdir Allah. Sekarang, pulang saja gak bisa,” aku Anisha saat ditemui radarbogor.id di tempat kosnya jalan Raya Karadenan, Kabupaten Bogor, Jumat (15/5/2020).
Hal serupa juga dialami Agus Syarifudin (42). Jangankan THR atau bisa mudik, tahun ini menjadi tahun yang sulit baginya. belum lama ini ia di-PHK. Gaji bulan terakhir ia kerja pun dicicil perusahaan.
Untuk menyambung hidup, Agus dan istrinya berjualan takjil. “Tahun sulit. Banyak yang terkena PHK, termasuk saya,” katanya saat ditemui radarbogor.id, Jumat (15/2/2020).
Rencana lebaran tahun ini untuk mudik dan berkumpul bersama saudara terpaksa ditunda. Baju baru pun tak jadi prioritas baginya. “Sekarang yang penting bisa bertahan sampai pandemi Covid-19 ini berakhir. Alhamdulilah, saya tidak punya utang. Jadi kasarnya ada uang Rp50 ribu bisa buat makan,” tuturnya.
Namun, nasib lebih baik dirasakan para PNS. Setidaknya mereka hanya tak bisa mudik. Urusan beli baju baru, berbagi di hari raya masih bisa terlaksana. Mereka bisa sedikit bernafas. Tak ada rasa was-was. Tak ada namanya PHK di kalangan PNS.
Tunjangan Hari Raya (THR) pun mereka terima. Bagi para PNS di Kabupaten Bogor, THR sudah cair mulai dari Jumat (15/5/2020). Totalnya ada Rp72 milyar. Masuk ke rekening 16.259 PNS.
Salah satunya PNS yang ada di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Camat Cisarua, Deni Humaedi menuturkan, di kantor Kecamatan Cisarua ada 37 PNS.
Terdiri dari golongan IV, III, dan golongan II. “Untuk Gol IV ada tiga orang, Gol III ada 14 orang dan Gol II ada 20 orang,” ujarnya kepada radarbogor.id, Minggu (17/5/2020).
Berbagai rencanapu sudah dilakukan mereka.Uang THR yang diterima digunakan untuk berbagai kepeerluan. Bail untuk baju baru, ataupun berbagi.
“Peruntukan (THR red) untuk kebutuhan keluarga dan berbagi.biasanya dalam bentuk uang kertas baru. intinya untuk kebahagiaan bersama kami yang memberi maupun yang menerima,” ujar camat Cisarua, Deni Humaedi kepada radarbogor.id (17/5/2020).
Pun dengan para PNS di Kecamatan Cijeruk. Camat Cijeruk, Hadijana mengatakan, ada 19 PNS di Kecamatan Cijeruk yang mendapatkan THR. Namun kondisi Covid-19 ini membuat sejumlah PNS di sana tak beniat membeli baju baru lebaran.
“Untuk baju lebaran, kayaknya gak dulu tahun ini. Kita lebih melihat yang terdekat, seperti staf OS ada petugas kebersihan, security dan lainya. Mugkin mereka lebih membutuhkan, terutama untuk kebutuhan sembako. Jadi THR kita juga berbagi sedikit buat mereka,” ujar Hadijana.
Pun dengan Dedi Junaedi, PNS di UPT Infrastruktur Irigasi Kelas A Wilayah III. Ia berharap masih bisa berbagai seperti tahun tahun sebelumnya.
“Yang pasti THR untuk nambah kebutuhan sehari-hari selama PSBB karena pengeluaran membengkak. Saya juga coba berbagi kepada warga terdampak Covid-19. Utamanya tetangga, walaupun alakadarnya,” terangnya.(all)