BOGOR–RADAR BOGOR, Masyarakat Kota Bogor diimbau waspada akan keberadaan telur infertil atau hatched egg (HE) di pasar-pasar tradisional.
Dari hasil sidak, petugas menemukan telur yang dilarang dijual oleh pemerintah itu beredar baik di Pasar Bogor maupun Pasar Anyar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Anas Rasmana menyatakan, telur HE ini seharusnya tidak boleh diperdagangkan.
Telur HE sendiri berasal dari perusahaan-perusahaan pembibitan (breeding) ayam broiler atau ayam pedaging.
Telur tersebut bisa berasal dari telur fertil, namun tak ditetaskan perusahaan breeding, tetapi seharusnya tak dijual sebagai telur konsumsi di pasar.
“Pedagang menjualnya dengan kondisi sudah direbus. Memang masih layak konsumsi tapi tidak boleh diperjualbelikan. Yang tidak boleh dikonsumsi yang dijual dalam keadaan rusak. Itu banyak kami temukan dalam sidak semalam,” ungkap Anas.
Ia menambahkan, akan melakukan pendalaman terhadap temuan ini hingga mencari perusahaan yang mendistribusikan telur HE tersebut.
“Untuk penjualannya ada sanksi. Baik teguran mau pun pidana. Kita bekerja sama dengan kepolisian mencari sumbernya. Infonya dari luar Kota Bogor,” bebernya.
Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor, Muzakkir mengaku, penjual telur HE tersebut didapati di luar area pengelolaannya.
Pihaknya masih melakukan penyelidikan, dari mana mereka dapat, ke mana saja menjualnya.
“Yang pasti kita akan melakukan pencegahan, tidak boleh ada lagi jualan telur seperti itu di dalam pasar dan dengan ada temuan tadi malam kita lebih perketat lagi di pasar kita supaya pedagang telur yang ada di dalam pasar diberikan edukasi supaya mereka tidak salah mengambil sumber telurnya,” bebernya.
Mengenai harga kebutuhan pokok jelang Idulfitri, kata Muzakkir, masih relatif stabil. Hanya saja yang masih tinggi adalah gula pasir.
“Tapi kami dari Pasar Pakuan Jaya insyaallah hari Rabu akan turun untuk menetralkan harga pasar, kita
akan jual harga gula itu di Rp12.500 per kilogram, tapi kita batasi maksimal pembelian dua kilogram per KTP. Sekarang di pasaran harganya bervariasi ada yang Rp16.000 hingga Rp20.000,” pungkasnya. (dka/c)