BOGOR–RADAR BOGOR, Jelang Idulfitri, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai antisipasi penjualan bahan pangan di pasar. Termasuk untuk penjualan daging.
Tak ingin kasus di Bandung terjadi di Kota Bogor, pemkot melakukan uji sampel terhadap beberapa penjual daging di Pasar Bogor, Sabtu (16/5/2020) dini hari. Hal itu untuk mencegah penjualan daging celeng atau oplosan yang beredar di Kota Bandung.
Saat sidak, petugas mengecek daging yang dijajakan para penjual, termasuk surat dari rumah potong hewan.
Sebagian lagi mengambil sampel daging untuk dilakukan rapid test atau uji cepat menggunakan alat khusus untuk mengetahui kandungan yang ada dalam daging tersebut.
Hasil tes menunjukkan satu garis. Artinya daging tersebut murni daging sapi alias bebas daging celeng.
“Sesuai dengan perintah wali kota dalam rangka menjamin ketersediaan dan keamanan pangan, sekaligus juga kehalalan pangan di Kota Bogor, kami telah melakukan upaya supervisi sidak ke pasar jam dua tadi pagi,” ungkap Sekda Kota Bogor, yang juga Ketua Tim Satgas Pangan, Ade Sarip Hidayat.
“Alhamdulillah mengenai isu daging celeng itu tidak kami temukan. Kami sudah pantau di dua pasar dan aman,” tambahnya.
Ade Sarip menyatakan, kegiatan serupa masih akan terus dilakukan untuk memantau ketersediaan dan keamanan pangan.
“Sebelum hari raya kalau memang perlu kami akan lakukan ulang di beberapa titik lain. Sudah di Pasar Bogor, Pasar Anyar, mungkin kita akan lakukan di pasar lainnya. Prinsipnya kami akan melakukan perintah wali kota dalam rangka mengamankan, memberikan rasa nyaman serta kehalalan pangan yang ada di pasaran,” tandasnya.(dka/c)