Pengamanan Longgar, Pemudik dari Bogor Masih Mudah Pulang ke Sukabumi

0
36
Petugas gabungan saat memeriksa kendaraan yang ingin masuk ke Sukabumi.
Petugas gabungan saat memeriksa kendaraan yang ingin masuk ke Sukabumi.

SUKABUMI–RADAR BOGOR, Meskipun pemerintah melarang mudik dan memperketat jalur perbatasan menuju Sukabumi, tapi ternyata masih saja banyak pemudik yang lolos dari pemeriksaan di posko check point.

Apalagi saat malam hari, kendaraan dari wilayah zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19 seperti Bogor masih leluasa masuk wilayah Sukabumi.

Tim Radar Sukabumi (radarbogor.id group) pun mencoba membuktikan kebenaran terkait ‘longgar’nya penjagaan diarea perbatasan Sukabumi-Bogor. Belum lama ini, sekitar Pukul 23.00 WIB, tim mencoba bolak-balik di jalur perbatasan tersebut.

Dan ternyata benar, tak ada penjagaan ketat bahkan terkesan dibiarkan begitu saja tanpa ada pemerisaan. Tapi terlepas dari fakta tersebut, ternyata petugas juga sudah bekerja cukup baik.

Terbukti, sebanyak 369 kendaraan roda dua dan empat terpaksa diputar balik petugas gabungan saat melakukan check point di perbatasan Sukabumi-Bogor tepatnya di Terminal Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Dari data yang diperoleh Radar Sukabumi, selama 6-10 Mei 2020, tedapat 257 kedaraan roda empat dan 112 kendaraan roda dua yang diputar baik petugas.

Pengendara diputar balik lantaran diduga hendak mudik ke kampung halaman. “Jumlah totalnya ada 369 pengendara yang diputar balik saat kegiatan chack point di setiap perbatan salah satunya Sukabumi-Bogor,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukabumi, Lukman Sudrajat kepada Radar Sukabumi, Minggu (17/5).

Tidak hanya itu, saat melakukan check point, petugas gabungan juga menemukan sebanyak 1.890 pelanggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pelanggaran tersebut diantaranya, banyak pengendara yang tidak menggunakan masker, kendaraan dua membawa penumpang, dalam kendaraan umum penumpang tidak menjaga jarak dan pelanggaran lainnya.

“Sedangkan dalam pencegahan penyebaran Cobvid-19 ini, pemerintah menganjurkan agar masyarakat menggunakan masker saat keluar rumah, membatasi keluar rumah, social distancing, physical distancing dan larangan mudik,” ujarnya.

Namun sejauh ini, sambung Lukman, jika dilihat dari hasil kegiatan check point kesadaran masyarakat saat ini masih perlu ditingkatkan.

Hal itu terbukti dari banyaknya pelanggaran yang ditemukan petugas. “Karena itu, kami tidak hentinya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan penyabaran Covid-19 ini,” papar Lukman.

Demi memutus mata rantai penyebaran virus corona, pihaknya menghimbau agar masyarakat dapat mengikuti semua anjuran pemerintah khususnya untuk sementara waktu dilarang mudik dan juga diharuskan mengikuti protokol kesehatan.

“Demi kebaikan bersama, kami menghimbau agar masyarakat menggunakan masker, membatasi keluar rumah, menjaga jarak, menjaga kesehatan dan tidak mudik di tengah pandimi Covid-19 ini,” imbaunya.

Sementara itu, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menambahkan, dilihat dari lokasi check point sudah bisa dilihat ada perubahan yang signifikan dari siklus kendaraan.

“Tapi kalau dilihat wilayah yang masuk PSBB seperti Cisaat, Cibadak, terutama Cibadak sepertinya harus dilakukan penanganan dan disosialisasikan secara lebih,” tambahnya.

Menurut Marwan, pemda akan melakukan evaluasi untuk menetapkan kebijakan lanjutan. “Ya, di mana kebijakan lanjutan nanti untuk menentukan langsung larangan,” pungkasnya.

Sementara itu, Satlantas Polres Sukabumi mencatat ada 1.339 kendaraan terpaksa diputar balikan hingga H-7 Idul Fitri 1441 Hijriah. Kendaran yang diputar balikkan didominasi oleh roda dua.

“Sampai saat ini tercatat sudah 1.339 kendaraan yang diputar balikan. Mayoritas kendaraan roda dua dengan jumlah mencapai 764, sedangkan untuk kendaraan roda empat berjumlah 575 kendaraan,” jelas beber Kasat Lantas Polres Sukabumi Kota, AKP Atik Siswanti.

Kendaraan yang diputar balikkan itu, sebut Atik, rata-rata adalah warga luar Sukabumi yang hendak masuk serta masyarakat yang tidak menggunakan masker saat berkendara.

“Dari enam Pospam dan check point yang didirikan disejumlah lokasi, paling banyak kendaraan yajg diputar balikan yaitu di Pospam dan check point Cemerlang dan di Sukalarang yang perbatasan langsung dengan Cianjur,” sebutnya.

Kendaraan roda empat dan hendak memasuki wilayah Sukabumi itu, didominasi oleh kendaraan bernomer polisi dari luar daerah, seperti Cianjur, Bogor, Bandung hingga Jakarta.

“Sedangkan kendaraan roda dua kebanyakan warga sekitar, dan tidak menggunakan masker saat melintasi dienam Pospam dan Cek Point dibeberapa wilayah,” pungkasnya. (bam/upi/t)