OTG Dongkrak Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Bogor

0
208
Petugas melakukan test swab pada pedagang dan pengunjung Pasar Cileungsi, Jumat (15/5/2020).
Petugas melakukan test swab pada pedagang dan pengunjung Pasar Cileungsi, Jumat (15/5/2020).

CILEUNGSI – RADAR BOGOR, Menjelang habisnya masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor justru melonjak. Terbanyak, mencuat dari Pasar Cileungsi.

Salah satu pasar tradisional itu menjadi klaster terparah karena telah membukukan hingga 16 kasus positif Covid-19. Lebih dari separuhnya terpapar virus tanpa mengalami gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

Hal itulah yang cenderung menjadi buah pikiran Bupati Bogor, Ade Yasin. Orang-orang berkeliaran di pasar tanpa merasa dirinya sebagai pembawa virus.

Saat dilakukan tes swab, ternyata menunjukkan hasil yang positif. Tak heran, salah satu klaster itu kini menjadi perhatian utama Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

“Yang membuat angka positif tinggi sekarang ini kan dari klaster Pasar Cileungsi. Klaster ini, kita amati terus jangan sampai menambah lagi. Jadi kita tracing terus (siapa-siapa saja yang tertular),” jelasnya, Rabu (3/6/2020).

Oleh karena itu, ia meminta semua pasar untuk menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat. Tak tanggung-tanggung, masker menjadi aksesoris wajib selama menyambangi pasar tradisional. Sistem pengawasan juga harus diperbaiki.

“Pasar itu zona masker. Jadi, yang tidak pakai masker tidak boleh masuk. Harus ketat. Pengelola pasar juga harus ketat,” tegasnya.

Sebanyak 217 kasus positif tercatat hingga Rabu (3/6). Lonjakan terbanyak pun terjadi pada hari yang sama, yakni 12 kasus positif. Selama beberapa hari terakhir, jumlah kasus terpapar selalu berada di atas lima kasus.

Hal itu seharusnya membuat warga Kabupaten Bogor semakin waspada. Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, Syarifah Sopiah menambahkan, paparan dari klaster pasar tidak hanya berputar di antara para pedagang dan pembeli. Paling mengerikan, virus itu bisa terbawa sampai ke rumah dari para OTG.

“Data hari ini yang 6 orang (klaster Pasar Cileungsi), asalnya campur, ada yang satu keluarga. Diantaranya misal anaknya adalah pedagang di pasar. Jadi ini kasus yang sudah terjadi transmisi lokal di lingkungan keluarga,” papar perempuan yang juga Koordinator Divisi Penggalangan Bantuan Masyarakat dan Kemitraan ini.

Humas PD Pasar Tohaga, Isni Jayanti mengungkapkan, pasar akan kembali dibuka setelah PSBB selesai Kamis (4/6). “Kami terus melakukan penyemprotan disinfektan di setiap sudut ruangan,” katanya. (mam)