CIBINONG-RADAR BOGOR, Bupati Bogor Ade Yasin memaatikan wilayahnya memperpanjang massa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara parsial selama 14 hari ke depan. Perpanjangan PSBB ini dimulai Senin (8/6/2020).
Hal itu dilakukan karena tingkat penyebaran Covid-19 masih tinggi. Kondisi ini pun membuat new normal belum bisa diberlakukan di Kabupaten Bogor.
“Ya, sebetulnya kita masih PSBB parsial. Karena angka postif Covid-19 masih tinggi, jadi kita belum bisa menghadapi new normal. Kita masih PSBB tapi parsial,” kata Ade Yasin, dalam keterangan tertulis yang diterima radarbogor.id, Kamis (4/6/2020).
Ade menjelaskan, sosialisasi PSBB Parsial ini dimulai Senin (8/6/2020). Dimana Sosialisasi PSBB parsial akan dimulai sejak malam ini (4/6/2020) hingga Minggu (7/6/2020).
Dalam PSBB parsial ini, lanjut Ade Yasin, baru tempat ibadah yang sudah diperbolehkan kembali melakuka kegiatan kaagamaan dan shalat berjamaah. Namun, harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sedangkan untuk sektor wisata khususnya di kawasan Puncak secara bertahap akan kembali dibuka. Namun, yang baru akan boleh dibuka wisata non air.
“Untuk pembatasan pariwisata masih ada. Kita coba dulu dengan protokol kesehatan di hotel dan restoran dengan kapsitasi terbatas juga protokol kesehtan yang ketat,” tuturnya.
Sementara itu Wakil Ketua PHRI Kabupaten Bogor, Boboy menuturkam, saat ini sejumlah hotel di kawasan Puncak Bogor sudah mulai beroprasi. “Bertahap sudah mulai beroprasi,” katanya kepada radarbogor.id, Kamis (4/6/2020).
Pun dengan sejumlah restoran sudah kembali beroprasi. “Tentunya kita mengikuti aturan. Sesuai protokol kesehatan,” tuturnya.
Hal ini menjadi kabar gembira bagi Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Puncak. Mereka sudah bisa kembali membuka wisata edukasi satwa tersebut. Bahkan saat ini mereka sudah merancang cara menikmati wisata baru TSI.
TSI bakal menerapkan sistem kunjungannya. Mengikuti aturan pemerintah physical distancing. Diantaranya, TSI akan membuka safari journey, satu keluarga satu mobil tanpa ada parkir.
“Nantinya, pengunjung harus selalu berada di dalam mobil yang terus berjalan di rute safari journey sambil melihat satwa-satwa yang berkeliaran di area,” ujar Direktur Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang, kepada radarbogor.id (4/6/2020).
Tidak hanya itu, saat ini TSI tengah mempersiapkan drive thru. Nantinya para pengunjung hanya perlu membeli makanan dari dalam mobil dan dinikmati sambil bersafari.
“Ya, ini rencananya kami buat paket-paket makanan yang memudahkan pengunjung memilih menu yang ingin dibeli dan dinikmato,” tutur pria yang pernah bermain sirkus itu.
Tak hanya makanan, souvenir pun akan diganti menggunakan sistem jemput bola. Nantinya, barang dipajang per paket. “Jika ingin ke toilet, disediakan yang tak jauh dari lokasi parkir sehingga pengunjung tidak berlama-lama berada di luar mobil,” tukasnya.(all)