CITEUREUP-RADAR BOGOR, Ribuan warga Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, dipastikan mendapat bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berupa beras dengan kualitas medium atau layak konsumsi.
Seakan mengetahui kualitas beras akan menjadi sorotan, menghindari hal itu Pemerintah Desa Tarikolot mengirimkan dua orang petugas untuk mengecek langsung ke Gudang Bulog, di Jalan Raya Dramaga.
Kepala Desa Tarikolot, Kurniawan mengaku, pengecekan dilakukan bertepatan dengan jadwal pengiriman bantuan tersebut pada 27 Mei 2020 lalu. “Karena memang kami takut hal seperti sekarang ini terjadi kepada warga kami,” kata dia kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut dia, terdapat 6000 warga dengan total bantuan sebanyak 439 paket berisi 30 kilogram beras. Proses pendistribusiannya, kata dia, pun dikirimkan langsung ke rumah warga.
Dia menguraikan, bedasarkan data warga di wilayahnya mendapat 1826 paket bantuan presiden. Untuk Bantuan Provinsi (Banprov) sebanyak 655 paket. “Ada juga bantuan tambahan untuk 6000 warga membutuhkan akibat pandemi Covid-19 yakni, BLTDD 163,” urai dia.
Dia menilai, kedatangan bala bantuan untuk warga secara beruntun ini membuat pemerintah desa kerepotan. Petugas pembagian bantuan, menurutnya, harus lebih ekstra hati-hati mulai dari pendataan hingga pemberian bantuan.
“Jadi harus betul-betul sesuai dengan data dan fakta di lapangan. Artinya sesuai amanat pemerintah bantuan diperuntukan warga yang sangat butuh,” ungkap dia.
Sementara itu, Camat Citeureup Asep Mulyana mengungkapkan dari 13 desa di wilayahnya itu ada 11.218 jumlah rumah tangga sasaran bansos Pemkab Bogor berupa beras dari Bulog.
Jumlah beras per Kepala Keluarga (KK) menerima 30 kilogram. “Total terima sebanyak 338.430 kilogram. Ini tercatat jumlah secara keseluruhan di Kecamatan Citeureup,” singkat dia. (reg)
