Bantu Petani Kopi Sukamakmur Saat Pandemi, Ini yang Dilakukan Polres Bogor

0
30
Polres Bogor membantu petani kopi Sukamakmur
Polres Bogor membantu petani kopi Sukamakmur dengan mengembangkan produk Koperasi, yakni Copsffe (Cops Coffee), alias Kopi Polisi.

SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR, Masa panen kopi di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten bogor telah tiba.

Namun, di tengah pandemi ini, tidak mudah bagi para petani kopi di sana memasarkan kopinya. Tak pelak situasi ini membuat warga limbung kebingungan.

Salah satunya petani di Kampung Mulyasari, Dwsa Sulamulya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.

Kondisi inipun menjadi perhatian Kepolisian Resor (Polres) Bogor. Untuk meningkatkan perekonomian petani di desa terpencil akibat Covid-19, korps coklat ini mengembangkan produk Koperasi, yakni Copsffe (Cops Coffee), alias Kopi Polisi, yang menjadi produk kopi polisi pertama di indonesia.

Hal ini dilakukan agar para petani kopi bisa terselamatkan. Juga sebagai bentuk menjaga ketahanan pangan.

“Kami memberikan mesin huller pengupas kulit kopi, dari situ juga kami kerjasama dengan petani sekitar untuk mengolah kopi tersebut. Kami juga bekerjasama dengan Kemenady, komunitas kopi Bogor dan Kopi Indonesia, terkait roastingnya, pengemasannya hingga memproduksi,” kata Kapolres AKBP Roland Ronaldy saat ditemui radarbogor.id Minggu (7/6/2020).

Lebih lanjut, kopi panen dari para petani ini, khususnya, Kampung Mulyasari akan diproduksi massal yang dipasarkan lewat kerjasama dengan Primer Koperasi Polisi ( Primkoppol).

“Ya, kita berkerjasama dengan Primkoppol untuk pemasarannya. Ke depan produk ini juga akan dikerjasamakan dengan minimarkert dan supermarket,” kata kapolres.

Lanjut Roland menyebut, tercetusnya ide untuk memproduksi kopi sendiri tak lepas dari gemarnya masyarakat Indonesia meminum kopi, termasuk institusi polisi sendiri.

Dibalik itu, kata dia, Polres Bogor juga melihat kondisi ekonomi petani kopi menurun akibat pandemi Covid-19. Padahal Bogor sendiri salah satu wilayah produksi kopi terbesar di Indonesia baik dari jenis robusta maupun arabika.

“Produksi ini kami bantu dari hulu ke hilir, masyarakat petani kopi. Kita harapkan bisa terbantu untuk meningkatkan perekonomian dan kita mendorong ladang produksi menjadi lebih besar untuk produksi kopinya,” tukasnya. (all)