Hotel dan Restoran di Bogor Siap Berburu Rupiah di Tengah Pandemi

0
49
Ilustrasi salah satu kawasan wisata di Puncak.
Ilustrasi salah satu kawasan wisata di Puncak.

CIBINONG – RADAR BOGOR, Hotel dan restoran diperkirakan, bakal menggeliat kembali selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional. Targetnya, ada kenaikan pendapatan secara ekonomi sepanjang bulan Juni.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto menyambut baik dengan dibukanya kembali sejumlah tempat wisata.

Tak terkecuali, bidang-bidang penyangganya seperti hotel dan restoran. Bahkan, ia menilai indikator geliat perekonomian itu terlihat dari jumlah pengunjung yang saat ini mulai “mendesak” ke kawasan Puncak Kabupaten Bogor.

“Mulai terlihat ada kegiatan orang berwisata di hari Sabtu dan Minggu ini. Kita berharap lambat laun ada geliat lagi aktivitas pariwisata puncak (dan tempat lainnya),” tuturnya kepada Radar Bogor, Minggu (7/6/2020).

Pihaknya menargetkan, usaha restoran dan hotel secepatnya bisa berjalan seperti sedia kala. Itu agar perekonomian segera pulih.

Namun, ia tetap mewanti-wanti agar masing-masing hotel dan restoran tetap memprioritaskan protokol kesehatannya demi melindungi karyawan maupun pengunjung.

“(Kenaikan pendapatan secara) bertahap karena mereka (hotel) rata-rata membuka kamar tidak semuanya,” tutur Boboy.

Dalam aturan terbaru, hotel juga tak diperbolehlan menyediakan makan prasmanan. Makan dan minum hanya bisa di dalam kamar.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengaku, tak melarang hotel-hotel dan restoran menerima kunjungan selama mematuhi protokol kesehatan. Politisi PPP itu juga sempat meninjau persiapan beberapa hotel di kawasan Sentul untuk menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Minggu (7/6/2020).

Khusus kawasan Puncak, masih akan mendapat pengawasan ketat dari pemkab. Beberapa tempat wisata masih belum bisa dibuka karena berpotensi menjadi sumber penyebaran Covid-19.

“Yang jelas (tempat wisata yang) sudah mengajukan protokol kesehatan sudah kita pelajari dan dianggap sudah baik, kita bolehkan untuk buka. Akan tetapi, hanya untuk wahana binatang dan alam. Kesepakatan nanti diklarifikasi oleh tim kita. Kalau menurut kita sudah layak, ya boleh. Kalau belum berarti tetap kita tahan,” tegasnya. (mam/c)