GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Dua pekan sudah warga Desa Gunungputri gigit jari menantikan perhatian dan bantuan pemerintah, pasca puluhan rumah mereka rusak, lantaran tebing di sekitar Sungai Cigede – Cileungsi longsor pada 25 Mei lalu.
Laporan dari Pemerintah Desa Gunungputri, Anggota FPKS FPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni mengungkapkan, selama dua pekan ini, tidak ada tindakan Pemkab, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) maupun pusat terkait bencana tersebut.
Kata dia, sebanyak 52 jiwa dari 15 kepala keluarga (KK) yang terdampak, hingga saat ini belum mendapatkan bantuan.
“Bantuan untuk warga terdampak bencana ini masih dilakukan pemerintah desa dan sejumlah donatur saja,” kata dia kepada Radar Bogor.
Mewakili Pemdes, pihaknya juga tengah menunggu adanya respon Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung – Cisadane (BBWSCC) untuk melakukan pembangunan tanggul di lokasi longsor. Namun, hingga saat ini juga belum ada tindak dan respon apapun.
Makanya, sejumlah warga terdampak dan pemdes sangat menunggu tindak nyata dari Pemprov, BBWS, dan PUPR Pusat.
“Kami meneruskan laporan permohonan pemerintah desa kepada BBWSCC, agar dibangunkan tanggul di lokasi longsor. Sementara menunggu itu dulu,” ujar dia.
Dari Pemkab sendiri, dia mengaku, pihak Pemkab melalui DPKPP berencana membantu relokasi warga terdampak, yang sebelumnya juga telah dilakukan oleh pemerintah setempat. “Ini juga kami tunggu,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Gunungputri, Daman Huri berharap, pemerintah dapat memberikan bantuan atau tindakan secara nyata dalam menyikapi musibah di tengah pandemi covid – 19 ini.
Menurut dia, solusi yang paling tepat, yaitu relokasi atau normalisasi pembangunan sekitar satu kilometer dari tebing dengan ketinggian 100 meter.
“Tentunya pemerintah pusat ikut turun tangan. Kami juga meminta kepada warga terdampak untuk bersabar. Kami akan terus berupaya agar semua dapat kembali normal,” tukas dia. (reg/c)