RUMPIN-RADAR BOGOR, Aliansi Gerakan Jalan Tambang (AGJT) kembali menyoroti kondisi Jalan Gunung Maloko Cicangkal-Dangdang di Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin yang rusak dan tidak ada perbaikan dari pemerintah.
Rusak yang berkepanjangan itu membuat warga Sukamulya segera menyurati Pemerintah Kabupaten Bogor perihal itu.
Ketua Umum AGJT, Junaedi Adi Putra menyampaikan, masyarakat Desa Sukamulya segera kembali menyurati Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, dalam hal ini warga mempertanyakan tidak lanjut surat yang sudah mereka kirim pada 13 Maret lalu. Mengenai pembangunan ruas Jalan Gunung Maloko Cicangkal-Dangdang.
Jalan penghubung Kabupaten Bogor dengan Tangerang itu rusak dengan panjang kurang lebih 2,5 km.
Kata Junaedi, jalan pemda yang tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta ini sudah puluhan tahun tidak tersentuh pembangunan. Sehingga kondisi saat ini banyak kubangan air, becek, berlumpur dan membahayakan masyarakat pengguna jalan.
Bahkan, hal ini tidak sejalan dengan semangat program Panca Karsa dan upaya kesiapan dari Pemda.
“Dari jaminan kesehatan dasar dan perlindungan biaya hidup untuk tetap bisa dirumah, menjadi dinamika warga Kabupaten Bogor yang masih dihadapkan pada kerusakan infratruktur jalan,” katanya kepada Radar Bogor, Kamis (11/6/2020).
Sementara itu, salah satu warga Kampung Peusar, Desa Sukamulya, Ridwan (32) menuturkan, harapan masyarakat jalan yang rusak segera diperbaiki.
Karena, jalan tersebut merupakan akses warga untuk melakukan kegiatan usaha untuk bisa keluar dari keadaan tersulit ditengah wabah pandemi covid-19.
“Semoga saja segera ada tindaklanjuti dari pemerintah kabupaten Bogor dan dinas terkait, karena kerusakan jalan sudah tidak layak dan seperti kolam ikan,” pungkasnya. (nal/c)