Kota Bogor Masuk Zona Kuning, Ini Pesan Ridwan Kamil Buat Bima Arya

0
30
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.

BOGOR-RADAR BOGOR, Masyarakat Kota Bogor, diminta tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap penularan Covid-19. Pasalnya, hingga kini jumlah warga yang terpapar virus dari Wuhan Tiongkok tersebut masih tinggi.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta kepada Walikota Bogor untuk tetap waspada terhadap penularan Covid-19. Hal itu dikarenakan Jumlah rata-rata reproduksi penularan orang terinfeksi Covid-19 atau reproduction number (RO) Kota Bogor masih di bawah satu.

Selain itu dalam data yang dipaparkan Ridwan Kamil, Kota Bogor masih berada di tingkat kewaspadaan tiga yang diberi label warna kuning, sama dengan wilayahnya Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan kota/kabupaten Bekasi (Bodebek).

“Saya menyimpulkan bahwa ada kenaikan tren dalam dua minggu ini. Walaupun masih dalam kategori terkendali, tapi angka reproduksinya naik pelan-pelan 0,69 lalu 0,72 sekarang 0,8. Mudah-mudahan jangan menjadi berita buruk di dua minggu berikutnya. Saya titip jaga wilayahnya masing-masing,” ujar Emil Sapaan akrab Ridwan Kamil kepada Wali Kota Bogor Arya saat rapat koordinasi melalui tele wicara, Jumat (12/6/2020) malam.

Sementara itu Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan, level kewaspadaan kuning berarti kebijakan PSBB di masa transisi fase kedua ini berlaku tetap. “Kota Bogor level kewaspadaannya masih kuning. Artinya tidak ada perubahan kebijakan. Aktivitas pernikahan, seminar di hotel masih belum bisa dibolehkan. Tadinya kita ingin mulai mengizinkan pernikahan di hotel, tapi masih kuning artinya tidak boleh. Jadi harus ditahan dulu,” ungkap Bima.

Sementara itu, untuk pembukaan mal di Kota Bogor, Bima menyebut masih diperbolehkan asalkan dengan protokol kesehatan yang ketat. “Jika pengelola mall siap dengan itu semua, kami akan cek langsung di lapangan, lalu akan kami berlakukan masa uji coba pembukaan mall selama satu minggu. Kalau berjalan dengan baik, silahkan teruskan. Kalau tidak, akan kami evaluasi kembali,” pungkasnya.(adi/pojokbogor)