Pemkot Bogor Diminta Tetap Memperketat Protokol Kesehatan

0
45
Nama jalan baru
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyampaikan soal rencana pergantian dua nama jalan baru di Kota Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim.

BOGOR-RADAR BOGOR, Tim Gugus Tugas Covid 19 Provinsi Jawa Barat secara khusus memantau pergerakan kasus covid di Kota Bogor. Untuk itu, mereka meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat meski ada beberapa kelonggaran di masa PSBB transisi perpanjangan ini.

“Walaupun ada sedikit kelonggaran, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Sesuai arahan gubernur tetap jauhi kerumunan, seperti pasar, pusat rekreasi dan mal,” kata Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Covid 19 Jawa Barat, Mayjen TNI (Purn) Dedi Kusnadi saat kunjungan ke Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Kamis (11/6).

Agar warga Jawa Barat, khususnya di Kota Bogor, saat penerapan New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) euforianya tidak sampai berlebihan, apalagi mengesampingkan protokol kesehatan.

Mantan Pangdam III/Siliwangi ini menekankan, jangan sampai ada kasus Covid-19 gelombang dua. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama semua pihak dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 ini.

Pihaknya sepakat untuk melakukan penanganan intensif di wilayah yang kasusnya tinggi, seperti Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi) yang merupakan kota penyangga Ibu Kota DKI Jakarta. “Kota Bogor merupakan kota penyangga ibu kota, kita harus memaksimalkan penanganannya. Bahkan, Kota Bogor bisa jadi barometer penanganan yang maksimal,” sebutnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas Covid 19 Kota Bogor sepakat agar di masa PSBB transisi perpanjangan ini protokol kesehatan harus tetap dijalankan, apalagi Kota Bogor merupakan salah kota pandemis Covid-19.

Berdasarkan perkembangannya, kata Dedie, awalnya tren kasus Covid-19 membaik di 111 orang positif Covid-19. Bahkan, satu pekan Idul Fitri angkanya melandai. “Tapi data terakhir ada 16 positif, 10 orang d iantaranya berasal dari rumah sakit dan ASN. Ini yang harus segera ditangani,” ujarnya.

Selain sebagai pusat koordinasi, ia menerangkan, Posko Gugus Tugas juga menjadi lokasi bagi warga yang ingin memberikan bantuan, seperti APD, makanan hingga uang tunai. “Alhamdulillah bantuan terus datang dan kami bantu warga yang membutuhkan, termasuk untuk RW Siaga Corona, lumbung logistik hingga dapur umum,” ujar Dedie. (dka/c)