CIBINONG – RADAR BOGOR, Kualitas bantuan sosial (bansos) Bupati Bogor, harus diperbaiki Bulog. Jika tidak, bantuan berupa beras itu terancam digantikan dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Bulog Tepis Berikan Beras Berkualitas Buruk
Kini, tak sedikit warga menerima kualitas beras yang tak sesuai standar. Tak pelak, DPRD Kabupaten Bogor menyebar anggotanya untuk memeriksa kualitas bantuan tersebut di wilayah.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudi Susmanto mengakui, sudah melakukan pengecekan ke gudang Bulog di Dramaga hingga Sukabumi yang menyuplai warga.
Ia mengaku, mendapati kualitas beras yang jauh dari ekspektasi. Diantaranya, terlihat beras stok lama yang berkutu.
“Parah memang. Ada usia beras yang sampai enam bulan. Padahal, kita dari pemda tidak mengemis (beras itu). Kita beli, dengan harga standar juga,” ungkapnya kepada Radar Bogor, Senin (15/6/2020).
Rudi pun langsung meminta anggotanya di DPRD agar segera melakukan rapat menuntaskan persoalan itu. Ia merekomendasikan, membentuk Badan Anggaran (Banggar).
Apalagi, penyaluran tahap pertama belum selesai dan masih menyisakan beberapa kecamatan.
“Kalau ini tidak diperbaiki (kualitas berasnya), kita minta bantuan langsung tunai saja. Kasih mereka (warga terdampak) uang sesuai besar bantuan. Terserah kalau mereka mau beli apa. Pastinya mereka lebih tahu butuh apa. Kalau tidak ada beras di rumahnya, ya mereka pasti beli beras sendiri,” tegasnya.
Ia menganggap, persoalan utamanya memang terletak pada stok Bulog yang kurang dan kualitasnya yang buruk. Sementara, distribusinya sudah cukup baik. Apalagi melibatkan TNI dan Polri yang mengirimkan bantuannya.
Oleh karena itu, ia menuntut agar Bulog memperbaiki kualitas berasnya sebelum bantuan tahap satu berakhir.
“Kita masih akan melakukan sidak ke Bulog untuk memastikan kualitas yang bagus itu. Karena kalau mereka kita panggil (ke DPRD), yang keluar cuma manis-manis saja, berbeda dengan kondisi di lapangan,” tandas politikus Gerindra itu. (mam)