

BOGOR-RADAR BOGOR, Kasus positif infeksi Covid-19 di Kota Bogor mencapai 168 orang per Minggu (21/6/2020). Jumlah ini meningkat hanya dalam kurun waktu dua hari.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, terjadi penambahan lima kasus pada Sabtu hingga Ahad (20-21/6). Penambahan paling signifikan berasal dari supermarket bahan bangunan Mitra 10 Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan dari penambahan lima kasus positif, tiga di antaranya berasal dari klaster Mitra 10. Jika ditotal, jumlah kasus positif dari toko bahan bangunan yang berlokasi di Jalan Sholeh Iskandar tersebut mencapai 12 orang berdasarkan hasil swab test.
“Ada penambahan kasus positif dari klaster Mitra 10. Lima orang ber-KTP Kabupaten Bogor. Sisanya dari Kota Bogor,” ujar Bima kepada Radar Bogor.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, penambahan pasien positif itu terdiri dari keluarga dan pegawai supplier. Perinciaanya: dua pasien positif berasal dari keluarga yang terpapar, lima pegawai /supplier ber-KTP Kota Bogor dan lima lagi warga Kabupaten Bogor.
Selain Mitra 10, lonjakan kasus selama awal Juni 2020 juga datang dari fasilitas kesehatan (faskes) seperti rumah sakit, laboratorium dan apotek. Sebanyak 53,84 persen atau 28 kasus datang dari klaster ini.
“Setelah kami telusuri, tim Dinkes bersama tim Provinsi menemukan banyak fakta tidak ditaatinya protokol kesehatan di tempat tempat tersebut. Misalnya jalur pasien yang belum dipisah, pengolahan limbah medis, pemisahan toilet dan sebagainya. Jadi cukup banyak fakta temuan yang mengindikasikan protokol kesehatan yang tidak maksimal diterapkan,” beber Bima.
Penularan juga datang datang dari luar Kota Bogor. Seperti warga Bogor yang bekerja di Jakarta dan sekitarnya maupun dari luar negeri. Tercatat ada 10 kasus atau 19,23 persen. Sementara penularan dari kantor pemerintahan sebanyak 7 kasus atau 13,46 persen. “Langkah pemerintah adalah memperketat protokol kesehatan di semua tempat tersebut,” beber dia.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim menuturkan, pihaknya terus mengembangkan penelusuran klaster Mitra 10. Pasalnya dari karyawan yang positif bisa saja menular ke pengunjung yang mendatangi Mitra 10 dalam kurun waktu 14 hari ke belakang.
“Sudah saya perintahkan Dinkes Kota Bogor untuk membuat aplikasi khusus untuk menangani klaster Mitra 10,” beber dia.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan pasien tambahan positif corona sudah dilakukan perawatan di rumah sakit. Tapi tidak disebutkan tempat penularannya di mana.
“Sedangkan, pasien kasus positif yang sembuh serta kasus positif yang meninggal dunia, pada Sabtu ini tidak ada. Untuk hari minggu, ada 10 kasus positif yang sembuh sedangkan pasien yang dalam perawatan di RS berkurang sembilan orang,” beber dia.(ded/ c)