Indocement Bakal Jadikan Tebing Sidomba Sebagai Spot Panjat Tebing

0
31
Tebing Siangin atau Tebing Sidomba di Kampung Siangin, Desa Leuwikaret.
Tebing Siangin atau Tebing Sidomba di Kampung Siangin, Desa Leuwikaret.

KLAPANUNGGAL-RADAR BOGOR, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk bersama pemerintah Desa Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, meninjau lokasi Tebing Siangin atau Tebing Sidomba di Kampung Siangin, Desa Leuwikaret, Selasa (23/6).

Direktur Indocement, Antonius Marcos mengatakan, peninjauan dilakukan untuk melihat potensi tebing dalam menambah tempat wisata di Kabupaten Bogor. Rencananya, tebing tersebut dijadikan sebagai spot panjat tebing untuk masyarakat khususnya pecinta olahraga ekstrim.

“Ini adalah salah satu alternatif kita dalam memanfaatkan kondisi lahan yang ada, yang mana tentunya bukan di area tambang yang aktif. Sehingga masyarakat bisa dengan aman memanfaatkannya,” kata Marcos.

Menurutnya, jarak tebing dengan area tambang aktif PT Indocement berada sekitar 300 meter. Artinya aman jika dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat.

“Kebisingan dan debu tidak sampai ke sini (tebing-red), karena saat melakukan aktifitas lingkungan kami ada monitoring lingkungan. Bahkan sampling kualitas udara pun masih relatif aman,” jelas Marcos.

Di tempat yang sama, perwakilan Desa Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Ahmad Sundawa mengaku menyambut baik rencana tersebut. Menurutnya, tebingan setinggi kurang lebih 20 meter itu memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi wisata bahkan menghasilkan ekonomi masyarakat.

“Kita menyambut baik rencana ini. Dan ini akan ditindaklanjuti bersama Indocement. Karena selama ini mungkin hambatan yang terjadi adalah koordinasi. Mudah-mudahan bisa sesuai harapan kita,” kata Ahmad.

Sementara, Ketua Pecinta Alam Leuwikaret (Pelikar) Zulhaidir menilai, PT Indocement bersama dengan desa setempat harus melihat karakteristik tebing tersebut.

Sebab, pria yang juga merupakan pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Bogor menyebut dalam penentuan spot panjang tebing tidak bisa sembarangan.

“Harus dilihat dulu karakteristik tebingnya. Sejauh ini baru satu jalur atau baru dua hanger (pengaman) saat dipanjat. Kita harus lihat apakah tebing ini tebing muda atau sudah tua. Kita harus pikirkan aspek keselamatannya,” kata dia.

Namun ia mengakui jika Tebing Sidomba ini adalah salah satu tebing yang cukup sering dinikmati oleh para pecinta panjat tebing setelah Tebing Jeger yang berada dalam satu desa yang sama.

“Kita harap bisa lebih dikaji lagi kaitan dengan rencana ini. Kita juga berharap langkah ini mendukung peningkatan ekonomi masyarakat setempat,” tandas.(reg)