Pemkot Bogor Bentuk Detektif Covid-19, Begini Cara Kerjanya

0
34
Bima Arya memantau kondisi BTM yang pertama buka melalui CCTV yang tersambung ke Balai Kota Bogor.
Bima Arya memantau kondisi BTM yang pertama buka melalui CCTV yang tersambung ke Balai Kota Bogor dalam ragka mengantisipasi penyebaran Covid-19.

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membentuk Detektif Covid-19. Nantinya detektif ini bertugas melakukan penelusuran masyarakat yang kontak langsung dengan pasien positif Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan detektif Covid-19 ini akan melibatkan aparatur di wilayah dari mulai tingkat kecamatan hingga Rukun Warga (RW).

“Alurnya ketika ada notifikasi positif dari Dinas Kesehata, sekarang ini langsung di share ke kecamatan karena ada tim pelacak, setelah itu ke kelurahan kemudian ke RW Siaga ada tim pemantau,” ujarnya kepada pojokbogor (radarbogor.id group) saat ditemui di Balaikota Bogor, Selasa (23/06/2020).

Sementara itu, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan persoalan Covid-19 ini adalah deteksi karena virus ini tidak keliatan. “Jadi ketika kita lemah mendeteksi penyebarannya akan semakin cepat. Jadi kunci utama kita mendeteksi secara dini,” ucapnya.

Yang kedua, mendeteksi secara aktif kemungkinan penularannya. Mangkanya harus dibuat sistem. Dan sistem ini harus aktif tidak bisa pasif, tidak bisa nunggu ketika orang sakit kemudian di cek swab. Harus proaktif.

“Sejauh ini kita sudah mengaktifikasi RW siaga, Karena itu dengan detektif ini diatur lebih rapi dua hal sebetulnya. Pertama adalah jalur koordinasinya, kedua tupoksinya lebih jelas,” ucapnya.

Untuk Jalur Koordinasi, diatur lebih rapi lagi, jadi mulai orang itu diketahui hasil labnya positif itu harus apa dilakukan? Diatur detail sekali.

Setelah itu diaktifikasi tim lacak. Tim lacak ini melakukan pendalaman sehingga dari satu positif itu bisa dikembangkan menjadi sekian ODP dalam waktu 2X24 jam bagi satu orang positif. “Maksimal kita harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin ODP sedetail mungkin itu tim lancak,” ujarnya.

Kemudian dari tim lacak itu mendapatkan ODP dialihkan ke tim pantau. Tim pantau inilah yang akan memantau ODP selama 14 hari dengan prosuder yang sudah ditetapkan.

Dan semua akan dimasukkan ke dalam aplikasi. “Jadi data Covid ODP, OTG, dan orang positif itu diinput baik tim lacak maupun tim pantau. Jadi kita membangun sistem di sini,” pungkasnya.(adi/pojokbogor)