CISARUA-RADAR BOGOR, Warpat. Itu namanya. Letaknya berada di Puncak Pass, daerah perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Sebuah warung kopi yang tak pernah sepi. Meski di tengah pandemi Covid-19, warung kopi ini selalau ramai.
Namun, mereka yang datang ke sana bukan karena kopinya yang enak. Melainkan panorama alam yang disajikanya. Juga wisata gratis dan murah meriah.
Pengunjung yang datang tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Cukup bayar pakir Rp2000 lalu memesan kopi Rp7.000 per gelas sudah bisa menikmati pemandangan bukit kebun teh berundak.
Masyarakat yang datang, tidak saja di akhir pekan. Terlebih saat libur sekolah dan sekolah dirumahkan. Tempat ini dipenuhi remaja setiap hari.
Wilman Syaputra misalnya. Dia bersama dengan teman sekolahnya sengaja datang ke sini. “Ya, murah meriah. Yang penting bisa kumpul sama teman-teman di sini,” katanya kepada radarbogor.id, Rabu (24/6/2020).
Meski ramai, tempat kedai kopi ini terblang berbahaya. Pasalnya, protokol kesehatan diabaikan. Khusunya bagi para wisatawan yang datang tidak menjaga jaga jarak dan mayoritas tidak menggunakan masker.
Padahal, baru-baru ini diketahui, kawasan Puncak Bogor banyak ditemukan wisatawan yang reaktif saat dilakukan rapid test secara random pada wisatawan akhir pekan lalu.(all)
