BOGOR-RADAR BOGOR, Nasib para pekerja kini digantung. Jangankan untuk berfikir penghasilan, status kerja mereka juga seakan tak jelas.
Bagaimana tidak, mereka yang dirumahkan hingga terlanjur dilakukan Pemutusan Hak Kerja (PHK) kini belum dapat kejelasan. Sementara di sisi lain, banyak perusahaan enggan menambah sumber daya manusianya di tengah pandemi.
Meskipun Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) mencatat tak ada penambahan jumlah PHK maupun yang dirumahkan, namun pemerintah tak berjanji banyak. Cuma berharap pada ketulusan perusahaan menerima mereka bekerja kembali.
“Ya tergantung investasi. Kalaupun yang dirumahkan itu kan ketika PSBB berakhir, dan (perusahaan) buka, belum tentu itu akan seratus persen bekerja semua. Pasti pakai shifting lagi,” kata Kepala Disnakertrans Kota Bogor, Elia Buntang pada Radar Bogor, Rabu (24/6/2020).
Elia menyontohkan, misalnya untuk toko. Ketika beroperasi saat fase kebiasaan baru, pasti ada perubahaan yang sangat signifikan. Semisal untuk jumlah karyawan yang masuk dalam satu harinya. Sudah dipastikan, skema berubah dengan shifting.
Karena memang, terkait dengan protokol kesehatan yang dianjurkan, satu perusahaan atau toko dibatasi jumlah pegawainya. Di luar itu, Elia memastikan bahwa perusahaan jangan melakukan PHK kepada karyawan atau pegawainya yang dirumahkan.
“Sehingga saat new normal itu ya bisa dilakukan shifting. Untuk yang sudah di-PHK, dengan kondisi ini ya saya berat jawabnya,” jawabnya.
Meski begitu, bukan tanpa usaha, pihaknya kini tengah melakukan kordinasi dengan daerah lain. Seperti dengan Karawang atau Kabupaten Bogor. Di mana daerah itu yang memiliki area kerja yang lebih luas. Meskipun dua daerah itu juga diakui Elia sedang kepusingan.
“Jadi kalau ditanya lapangan kerja baru, saya susah jawabnya. Karena belum pasti juga. Paling manfaatkan perusahaan yang baru – baru mau buka. Tramsmart di Tajur misalnya,” sambungnya.
Memang beban Kota Bogor tak terlalu berat karena jarang ada industri besar. Yang ada pun, saat ini sedang mengalami dinamika sulit. Bahkan bisa jadi, menambah jumlah pengangguran di kota hujan. (dka/c)