BOGOR-RADAR BOGOR, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor mengaku terus melakukan rapid test maupun swab di setiap pasar secara berkala. Hal itu untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19 dari sektor pasar.
Di mana, pasar masih menjadi momok menyeramkan penyebaran karena selalu menjadi episentrum tersendiri. Satu lokasi pasar, mendapat jatah satu kali tes swab maupun rapid. Sehingga dalam dua pekan, ada dua pasar yang melakukan tes.
“Satu pasar itu giliran kebagiannya setiap dua minggu. Itu rutin, ke depannya akan muter lagi terus. Contoh kemarin, Pasar Bogor tes lalu hari ini Kebon Kembang, dan Senin nanti Pasar Jambu Dua. Muter saja begitu terus,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya, Muzakkir.
Kata dia saat ditemui Radar Bogor kemarin, tes dilakukan tak hanya bagi para pedagang. Namun juga para pembeli yang datang. Karena diketahui, pembeli bukan hanya dari dalam Kota Bogor , namun banyak ditemui pula dari luar kota.
Muzakkir memastikan, bahkan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir pun, rapid dan swab akan terus diintensifkan. Malahan, kata dia, tes seperti itu yang kemudian sedang digalakkan. Menurutnya, saat kelonggaran diberikan pemerintah, menjadi celah kembali keramaian masyarakat.
“Pencegahan harus terus kita lakukan. Penyemprotan disinfektan juga kita lakukan tiap hari. Dalam sehari kita semprot dua kali, pagi dan sore. Jadwal juga kita kurangi, pagi dua jam, dan malam dua jam. Ada pembatasan jam operasional juga,” urainya.
Muzakkir memastikan, dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, belum ada penambahan jumlah kasus positif di lingkungan pasar. Meskipun begitu, pengetatan tetap dilakukan. “Alhamdulillah masih aman,” tukasnya. (dka/c)