Pra New Normal, Pemkot Tetap Waspada. Target Tes Swab 11 Ribu Warga!

0
31
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali menggelar swab test massal di GOR Padjajaran, Selasa (12/5).
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat menggelar swab test massal di GOR Padjajaran, beberapa waktu lalu.

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali menyasar tempat umum untuk melakukan uji polymerase chain reaction (PCR) atau test swab.

Kota Bogor Mulai Pra New Normal, Ojol Boleh Angkut Penumpang

Kali ini, Pemkot Bogor menargetkan sekitar 11.000 warga bisa diperiksa secara tes swab sebagai upaya melacak dan menekan penyebaran Covid-19 di kota hujan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, meski pemerintah mulai melakukan pelonggaran di sejumlah sektor ekonomi, Dinkes tetap waspada dengan menggencarkan swab test masal ditempat umum.

Retno menjelaskan, pihaknya sudah melakukan tes swab dengan metode PCR virus corona sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Saat ini Retno tengah menargetkan pengambilam sample test swab dalam dua bulan ke depan.

Diketahui, tes swab telah dilakukan sebanyak 4.250 kali di Kota Bogor. Sedangkan standar WHO untuk test swab itu 1 persen dari jumlah populasi. Sehingga ditargetkan test swab tersebut menyentuh angka 11.000 orang.

“Tapi idealnya untuk hitungan WHO 8.000 swab tes, saat ini sudah 4.250 orang,” ucapnya.

Retno melanjutkan, saat ini tenaga analis yang sudah dilatih swab ada 30 orang, rinciannya 25 tenaga analis puskesmas ditambah lima Labkesda. Setiap kegiatan swab atau rapid tes dibutuhkan setidaknya delapan petugas.

“Satu orang bisa mengambil 25 sampel. Saya targetkan 200 setiap kali pelaksanaan, karena itu satu analis 25 orang. Petugas juga tidak bisa lama-lama, karena satu jam saja sudah gerah, apalagi siang takut dehidrasi,” tambahnya.

Retno menjelaskan, untuk frekuensinya tidak bisa bertambah dengan SDM yang ada, sementara itu Pemkot Bogor juga mendapatkan 1.000 Viral Transport Medium (VTM) yang berasal dari pengajuan ke Provinsi Jawa Barat.

“Ada juga dipengadaan Pemkot Bogor. Kemudian ada juga pengadaan alat rapid yang berasal dari dana BTT, serta ada di Provinsi Jawa Barat yang tengah diajukan,” ucapnya.

Retno juga mengaku akan merebranding tujuh ambulance untuk menjadi kendaraan mobile rapid test. “Hari ini kita bawa ke Bandung untuk direbranding,” ucapnya.

Kendaraan mobile rapid test sasarannya tempat area publik, dan tempat yang memiliki potensi penularan tinggi seperti di stasiun, terminal dan yang mau masuk tol juga.

“Karena kasus di Kota Bogor banyak yang dari import case atau dari luar wilayah Kota Bogor. Seperti dari Jakarta, Depok, termasuk dari Medan,” jelasnya.

Retno menambahkan, tes swab serta rapid test akan dimasifkan sebagai antisipasi pencegahan Covid-19.

“Kami juga akan dapat alat PCR dari pengusaha Kota Bogor. Kemarin tengah proses, kalau sudah launching akan diinformasikan. Ini untuk lab itu, kemampuan dimaksimalkan bisa 180 sampel perhari agar bisa bertambah. Nanti petugasnya akan dilatih,” tukasnya. (ded/c)