Sebab, menurut Ilham, saat ini RSUD sudah menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan sudah mempersiapkan protokol jika terjadi situasi terburuk (worst situation).
“Jadi sebenarnya kita memang diperintahkan oleh daera hkota bogor, pertama mempersiapkan the war situation (situasi terburuk). Jadi mau tidak mau kesiapan dari personel, SDM, peralatan, kemudian sarana dan prasarana itu harus yang nomor satu. Itu yang harus kita perhatikan,” kata Ilham.
Salah satu kesiapan dalam menghadapi worst situation, Ilham mengungkapkan blok III yang merupakan gedung baru yang terdiri dari empat lantai, disiapkan menjadi tempat perawatan bagi pasien OTG, ODP, PDP dan pasien terkonfirmasi positif.
Jumlah ruang yang disediakan sebanyak 112 kasur n, bahkan RSUD Kota Bogor juga membagi penanganan pasien di setiap lantai. Sedangkan untuk lantai satu Blok III dikhususkan untuk merawat anak-anak.
“Hampir semua tenaga medis juga sudah siap. Untuk ini, kami melibatkan lebih kurang 400 orang perawat, tambah dokter, tambah bidan karena ada yang persalinan. Total kurang lebih 400 dan sekarang kita sesuaikan,” jelasnya. Ilham mengaku, saat ini RSUD Kota Bogor masih merawat delapan orang dengan status OTG dan PDP. Untuk kasus positif yang dirawat di RSUD berjumlah 46 orang.(ded/c)