“Sebetulnya dengan pakai jaket sudah terlindungu dari bersentuhan dengan penumpang. Paling ditambah dengan sarung tangan juga. Karena kasihan juga kalau menunggu alat (material sekat) itu, kapan mereka mau narik. Yang penting, masker dan helm itu wajib,” terang mantan advokat ini.
Jam operasionalnya juga dibatasi. Para pengendara roda dua itu hanya boleh mengangkut penumpang hingga jam 22:00. Standby sejak pagi dan menjadi opsi bagi para warga yang bekerja sudah sejak pagi. Ojol menjadi salah satu moda transportasi yang memudahkan mereka.
Salah seorang driver ojol, Arip Ilham pun bersyukur bisa mengangkut penumpang lagi. Ia telah lama menanti kesempatan itu. Mereka, para driver ojol, tidak bisa hanya mengandalkan orderan makanan yang tak seberapa.
“Alhamdulillah bisa narik penumpang lagi. Sepi banget orderan tidak bisa ngangkut penumpang kemarin,” imbuhnya.
Driver lainnya, Wiki juga telah lama menunggu-nunggu pemberlakuan itu. Kali ini, ia bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari dari mengangkut penumpang. Tentu saja dengan aturan protokol kesehatan agar tak tertular wabah Covid-19.
“Ojek online di Kabupaten Bogor benar sudah aktif. Alhamdulillah setelah lama tidak On aplikasi, akhirnya pemerintah bisa evaluasi keinginan para driver ojol yang bergantung pada penghasilan narik penumpang,” paparnya. (mam)