Kemudian, sambung Dedie, PDJT juga akan diprospek untuk mengelola bisnis perparkiran di RSUD Kota Bogor, yang selama ini belum dikenakan tarif resmi. Nantinya, sebagian lahan RSUD akan dibangun sarana perparkiran yang lebih representatif.
“PDJT akan membangun lahan perparkiran. Jadi kalau hanya bikin gate parkir, tapi dia harus bisa membuat gedung parkir untuk kendaraan roda dua. Baru dikerjasamakan dengan koperasi RSUD,” kata Dedie, Minggu (5/7/2020).
Selain itu, Dedie menambahkan, melibatkan DPMPTSP untuk membantu PDJT agar dapat mengelola bisnis periklanan. Sehingga, iklan di halte, shelter, dan di billboard dapat menambah pemasukan ke perusahaan plat merah itu.
Saat ini, PDJT memiliki 23 bus. Namun, hanya tujuh bus yang masih beroperasi dan menghasilkan uang. Dari jumlah itu, PDJT memperoleh hibah 10 bus dari pemerintah pusat pada 2017. Namun, lima di antaranya sampai saat ini belum memiliki surat lengkap.
“Itu kita minta akselerasi. Lima STNK-nya segera diurus dan bus yang tidak produktif ini segera dibereskan,” jelas Dedie.
Selain itu, PDJT akan mengelola lima bus wisata Unforgettable City Tour at Loveable (Uncal).