Ikut mengawal swab test di Stasiun Bogor kemarin, Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku bahwa stasiun sedang menjadi perhatian utama saat ini. Indikatornya adalah jumlah penumpang.
Orang nomor satu di Kota Bogor itu mengungkapkan, jika dalam kondisi normal penumpang kereta mencapai 20 hingga 22 ribu. Sedangkan dua hari laku, penumpang sudah berada di angka 17.000.
“Sedikit lagi mulai normal, harus ada atensi khusus di sini. Jika tidak ya bisa jadi klaster penularan. Berbahaya sekali. Kota Bogor justru sebagian besar penyumbang kasus positifnya dari luar,” kata Bima pada wartawan.
Itu sebabnya, lanjut Bima, Pemkot bakal intens melakukan berbagai upaya. Pertama soal pengaturan sistem antrean dengan bekerjasama dengan PT KCI dan PT KAI.
Lalu yang kedua, masih kata Bima, mengupayakan armada bus yang mau tak mau harus dioptimalkan. Karena bagaimanapun juga, penumpang dari dalam stasiun harus tetap diurai.
“Saya berkomunikasi terus dengan Jakarta, bagaimana agar bus bertambah. Paling tidak kondisi ini sampai akhir tahun. Mudah – mudahan berjalan, sehingga bus ini bisa menjadi opsi,” kata Bima.