Ia membenarkan kondisi sekolah menjadi alasan orangtua murid enggan menyekolahkan anaknya disana.
Karena, selain bangunan rusak, kegiatan belajar mengajar (KBM) disana dari kelas 1 hingga kelas 6 hanya menggunakan 3 kelas yang disekat. “Jadi 1 ruang kelas disekat dua jadi buat dua kelas,” katanya.
Dari informasi yang diterima, Pemkab berencana memperbaiki kondisi sekolah tahun ini. Khususnya membangjn gedung baru untuk KBM anak. “Kami harap rencana tersebut cepat direalisasikan,” tegasnya.
Sementara itu, Sekdisdik Kabupaten Bogor Atis Tardiana menjelaskan, bahwa kondisi bangunan SDN 03 hambaro sudah masuk rehabilitasi tahun 2020. Karena kondisi ruangan kelas tidak layak huni dan rawan ambrol.
“Itu mah bukan kurang baik tapi tidak baik. Tapi tahun ini sudah masuk rehabilitasi 4 ruang kelas dengan nilai anggaran Rp 831.600.000,” pungkasnya. (nal/c)