Positif Covid-19 Terus Tertambah di Bogor, Pemda Didesak Lebih Tegas

0
33
Ilustrasi swab test.
ILUSTRASI : Pelaksanaan swab test di Kota Bogor, beberapa waktu lalu. (Foto: Sofyansyah/Radar Bogor)

BOGOR – RADAR BOGOR, Terus bertambahnya penderita positif Covid-19, termasuk di salah satu super market di Kota Bogor mengundang keprihatinan berbagai pihak.

Pengamat Sosial, Yusfitriadi mengungkapkan, sangat logis jika terjadi suspec di beberapa tempat wisata dan pusat-pusat perbelanjaan.

Menurut dia, ada beberapa faktor. Pertama, kata dia, pengunjung tak bisa terdeteksi. Pengunjung yang masuk dan  keluar dari pusat perbelanjaan dan obyek wisata tidak bisa terdeteksi dari mana asalnya bahkan sudah terinfeksi atau belum.

Selanjutnya, di pusat perbelanjaan dan obyek wisata tak banyak yang menyediakan rapid test untuk karyawan dan stafnya sekalipun. Sehingga, sambung dia, tak tau karyawan dan staf pusat perbelanjaan sudah ada yang terkena atau tidak.

Bahkan, kata dia, tidak akan diketahui riwayat perjalananya. “Yang banyak disediakan di pusat-pusat perbelanjaan hanya hand sanitizer dan pengukur suhu saja. Padahal, yang paling bahaya adalah orang tanpa gejala,” papar Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju itu kepada Radar Bogor.

Ketiga, ungkap dia, persepsi masyarakat terkait new normal. Banyak masyarakat menerjemahkan new normal dengan persepsi re normal.

Sehingga, masyarakat seakan-akan kembali kepada pola hidup yang dilakukan ketika sebelum terjadi covod-19. Keempat, sangat ambigu kebijakan. Sangat ambigu memang kebijakan pelonggaran bahkan penccabutan PSBB ditengah meningkatnya jumlah yang terinfeksi covid-19.

“Oleh karena itu, saya berharap kepada pemerintah kota bogor khususnya untuk memperketat pengawasan berbagai obyek yang diindikasikan tidak jalannya protokol covid seperti pusat-pusat perbelanjaan,” katanya.

Ia berharap, adanya rapid test bagi seluruh karyawan dan staff yang melayani banyak orang seperti pusat perbelanjaan, agar segera terdeteksi potensi penyebaran Covid-19 terutama dalam mengantisipasi penyebaran covid gelombang kedua.

Dalam konteks kota dan kabupaten Bogor, PSBB belum dicabut, namun di tengah-tengah masyarakat seakan-akan PSBB sudah tak ada. Sehingga, berbagai aktifitas terlihat sudah normal.

Ia mengajak, pemerintah tegas akan hal ini.
Penularan virus corona di pusat perbelanjaan dan transportasi publik kembali terjadi di Kota Bogor.  “Kali ini menimpa satu karyawan super market dan tujuh penumpang di Terminal Baranangsiang. Mereka dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, kemarin,” ungkapnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan ada dua hal yang akan dilakukan Pemkot Bogor terkait dengan temuan kasus positif di Yogya Junction. Yakni melakukan tes swab menyeluruh dan menutup pusat perbelanjaan di Jalan Sudirman itu, sampai ada kesimpulan dari hasil swab.

“Malam ini (kemarin) saya umumkan Yogya ditutup sampai keluar hasil swab untuk diambil kebijakan lebih lanjut,” ujar Bima.

Keputusan ini tidak beda jauh dengan apa yang dilakukan Pemkot Bogor, ketika menutup sementara supermarket bahan bangunan Mitra 10, setelah tiga karyawan suppliernya terkonfirmasi positif corona pada pertengahan Juni lalu.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim menambahkan langkah selanjutnya yang  dilakukan adalah melakukan pemetaan oleh tim surveillance dinas kesehatan  dibantu tim deteksi wilayah.

Dengan adanya kasus ini,  Dedie mengatakan pihaknya tetap berhati – hati agar tidak menimbulkan kepanikan. “Dengan harapan, bukan tanda – tanda adanya klaster baru,” beber dia.

Terpisah, Regional Manager Yogya Wilayah Bogor-Jakarta Endang Yudi membenarkan jika salah satu karyawannya positif Covid-19.  Hal itu bermula pada Kamis (9/7) lalu, ketika pihaknya melakukan  rapid test untuk 154 orang karyawan dan sales promotion girl (SPG).

Hasilnya, satu orang SPG reaktif. Kemudian ditindaklanjuti swab test di RSUD Kota Bogor yang hasilnya ternyata positif. “Sebenarnya itu bukan karyawan kita. Itu SPG di pakaian anak,” kata Endang saat dikonfirmasi Radar Bogor.

Dari hasil penelusuran sementara, kata Endang, SPG yang terkonfirmasi positif itu sering ke mal besar di bilangan Cibinong, Kabupaten Bogor. Dia juga memiliki seorang teman yang bekerja di salah satu supermarket bahan bangunan yang karyawan-nya sempat positif. “Tapi itu belum dipastikan. Hanya informasi dari rekan-rekannya,” imbuh dia.

Selain kasus baru positif di Yogya Junction, Pemkot Bogor, juga mengumumkan ada tujuh penumpang Terminal Baranangsiang yang terkonfirmasi positif, kemarin.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan  tujuh orang tersebut terdekteksi dari hasil tes acak dan pengambilan 114 sampel di terminal Baranangsiang, Jumat (10/7) lalu.

Dari tujuh kasus baru itu, tiga orang orang merupakan warga Bogor dan selebihnya merupakan warga luar Bogor. “Empat orang lainnya warga Jakarta dan Kabupaten Bogor,” papar Retno kepada Radar Bogor. (dka)