Rest Area Puncak Dipadati Pedagang dan Wisatawan, Awas Jadi Kluster Baru

0
29

“Kita kalau masalah PKL yang di trotoar yang sudah dibangun-bangun itu kita tertibkan, tapi kalau memang permanen kita menunggu Rest Area selesai,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Puncak, M. Teguh Mulyana meminta pemerintah segera mendorong percepatan pembangunan kios-kios tersebut. Menurutnya, dengan adanya kios-kioas tersebut, para pedagang tertata berkurangnya potensi penumpukan massa.

“Sekarang para pedagang terlalu dekat, dan juga memperlihatkan kekumuhan, dari Kompepar sudah menyampaikan kepada mereka untuk mengacu kepada kebersihan, juga aturan untuk physical distancing, dan penerapan protokol kesehatan,” ujar Bowie sapaan akrabnya.

Lanjut Bowie, jika pembangunan kios-kios tersebut semakin lambat, maka para pedagang akan bersikukuh berjualan di area tersebut. Sementara menurut data Kompepar, saat ini sekitar 220 PKL terdaftar dan 160 PKL yang dapat berjualan di Rest Area tersebut.

“Ke depannya kami harapkan pemerintah lebih cepat membangun kios-kios untuk para pedagang yang layak,” harapnya.

Di tempat lain, Kades Tugu Selatan Eko Windiana menambahkan, penutupan rest area secara mendadak bukan merupakan solusi bagi warganya dalam kondisi saat ini.