“Kalau di puncak banyak kerumunan kemudian ditest rapid dan swab ada yang positif corona ini otomatis jadi zona merah. Dan Bogor enggak habis-habis menangani Virus Corona,” paparnya.
Penertiban ini juga menurutnya, bukan untuk menindas para pedagang kecil, melainkan untuk kebaikan bersama. Setelah pembangunan rest area selesai pun, para pedagang diizinkan menempati rest area lagi.
“Jadi pedagang yang ada di sini sampai perbatasan Cianjur nanti kalau sudah jadi akan kita tempatkan di rest area secara gratis,” tuturnya.
Nantinya, rest area tersebut akan dibangun pagar sementara pada akses masuk untuk mencegah adanya pedagang dan wisatawan. Sementara penjagaan dilakukan dilakukan oleh pihaknya bersama BPBD dengan menyediakan tenda yang dijaga 24 jam.
“Jadi kalau ada yang mau olah raga biasa jaga jarak tidak ada masalah, tetapi kalau sudah berkerumun ya itu yang jadi masalah saya kira itu,” tandasnya.
Sementara itu, Mariah salah satu pedagang merasa kesal dengan penertiban tersebut. Menurutnya, hal ini tidak adil, lantaran dirinya bersama pedagang lain tengah bertahan hidup dengan berjualan di area tersebut.