“Kemarin kan kendalanya data dari Dinsos yang belum fixed per kecamatan. Makanya kita sambil nunggu. Makanya ada pembelajaran daei tahap pertama, datanya juga sudah lengkap semuanya, maka tinggal kita salurkan.
Ia pun menjamin kualitas beras dari Bulog bisa memuaskan para penerima bansos tersebut. Tak ada lagi kualitas beras yang sempat menuai polemik. Kalaupun ada, kata Rahmat lagi, pihaknya akan menyiapkan posko pengaduan agar masyarakat bisa melaporkannya.
Karung-karung dengan beras kualitas jelek akan diganti oleh Bulog. “Yang jelas ke depannya tidak jauh beda (penyalurannya) dengan 12 kecamatan terakhir,” optimisnya.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Irvan Baihaqi sempat mewanti-wanti agar ada perubahan kebijakan terhadap penyaluran bansos tahap kedua.
Itu sesuai dengan rekomendasi mereka dalam evaluasi terhadap Bulog. Apalagi jika pemkab masih nekat menggandeng Bulog dalam penyaluran ke 40 kecamatan.
“Tidak juga (penyaluran di 12 kecamatan terakhir sudah bagus). Itu adalah sepertiga dari kecamatan, sedangkan yang 28 pertamanya sudah telanjur terluka,” ungkapnya.
Ia juga sempat mengawasi sendiri penyaluran di 12 kecamatan terakhir, salah satunya Bojonggede, yang terbukti masih belum maksimal. (mam)