Proses itu diklaim akan selesai dalam 30 menit atau 1 jam kemudian begitu bitcoin sudah dikirimkan. ’’Saya merasa ingin membantu dalam pandemi Covid-19.’’ Begitulah pesan yang tertulis dari akun resmi CEO Tesla Elon Musk menurut Agence France-Presse.
Versi tipuan lainnya adalah menyertakan link yang memberikan petunjuk cara mengikuti tawaran pelipatgandaan uang itu. BBC menulis bahwa alamat di situs itu terdaftar atas nama Anthony Elias yang dalam permainan kata-kata bisa diartikan An Alias.
Jika pesan tersebut muncul dari akun tak dikenal, pasti mudah menduganya itu sebagai penipuan. Namun, beda halnya jika dicuitkan di akun terverifikasi yang ditandai dengan adanya lingkaran biru dan centang putih. Meski terdengar sedikit tidak masuk akal, pengusaha seperti bos Amazon Jeff Bezos dan pendiri Gates punya modal untuk mewujudkan janji tersebut.
Maka, tak heran jika sampai ada yang tertipu. Sebelum hal itu teratasi, sindikat tersebut berhasil mendapatkan 12,58 keping bitcoin. Nilainya sekitar USD 116 ribu (Rp 1,6 miliar). ’’Hari yang berat bagi kami. Sungguh tidak menyangka ini akan terjadi,’’ ujar CEO Twitter Jack Dorsey seperti dilansir CNN.
Penipuan bitcoin di Twitter bukan barang baru. Namun, kali ini serangan dilakukan dalam skala besar dengan meretas akun-akun terkenal. Dorsey menduga bahwa oknum peretas berhasil mencuri akses milik pegawai Twitter. Akses tersebut digunakan untuk meretas akun-akun itu.
Menangani hal tersebut, Twitter untuk beberapa saat mengunci akun-akun yang menjadi korban. Setelah dibenahi, akun-akun itu kembali bisa digunakan dengan normal. Akibat insiden tersebut, sejumlah pakar mengaku khawatir dengan keamanan Twitter. Yang terjadi membuktikan bahwa seseorang bisa membobol sistem.
’’Pada masa kritis seperti ini, peran media sosial sangatlah besar untuk menyampaikan informasi. Bayangkan jika akun yang dipercaya menyebarkan pesan menyesatkan,’’ ujar Alexi Drew, pakar keamanan siber dari King’s College London, kepada BBC. (bil/c10/ayi/ind/*)