Lebih lanjut, dia menegaskan, pencemaran limbah yang terjadi di aliran Sungai Cileungsi ini bukan saja akibat pabrik-pabrik yang berada di wilayah Kabupaten Bogor melainkan, pabrik di Bekasi menjadi salah satu penyebab perubahan kondisi air di sana.
“Lokasi ke tiga itu di Jembatan Canadian. Aromanya sangat bau. (Bukan di Bogor saja) Pabrik di Bekasi juga buang limbah 20 menit yg lalu (saat pengecekan),” tegasnya.
Dia menilai, pencemaran limbah di sungai tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi wilayah. Pasalnya, sambung dia, air sungai secara alamiah mengalir dari hulu menuju ke hilir. Pencemaran seperti ini telah terjadi sejak berdirinya industri atau pabrik di kedua wilayah.
“Untuk itu diperlukan pembentukan tim terpadu secara bersama antara DLH Kabupaten Bogor dan DLH Kota Bekasi serta yang utama difasilitasi oleh DLH Provinsi Jabar karena penanganannya melintasi dua wilayah yang berbeda,” singkatnya.
Seperti diketahui Pemerintah Bekasi belum lama ini telah menyampaikan surat aduan kepada Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang kemudian akan diteruskan kepada Bupati Bogor berikut DLH Kab. Bogor. Diketahui Pemkot Bekasi meminta agar Pemprov Jabar dapat merealisasikan normalisasi sungai.(reg)