Hal itu disebabkan oleh kesalahan dalam pengobatan saat dirinya mengalami sakit demam.
“Waktu itu disuntik sama dokternya, bukannya sembuh malah kakinya jadi cacat permanen,” jelas Majid.
Kini keluarga tersebut bertahan hidup dengan mengandalkan bantuan dari warga sekitar dan pemerintah setempat. Delapan anaknya telah meninggal dunia, empat sisanya sudah meninggalkan mereka.
“Saya hanya berdoa mudah-mudahan ada jalan lain agar keluarga saya bisa terus hidup,” ungkap Majid.
Kepala Desa Sukaluyu, Rosidin telah mengetahui kondisi warganya tersebut. Sering kali dirinya mengirimkan bantuan baik berupa sembako ataupun berupa uang tunai. “Keluarga tersebut juga salah satu penerima BLT Dana Desa sebesar Rp 600 ribu,” tandasnya. (cr2/c)