Pemkot Anggarkan Rp8 Miliar untuk Kelanjutan Pembangunan Masjid Agung

0
39

“Seperti Ustadz Dede sampaikan tadi, penundaan ini Insya Allah ada hikmahnya sehingga kita akan mendapatkan sistem yang lebih baik. Kita tidak pernah tahu skenario Allah untuk kita semua secara pasti. Yang menurut kita tidak baik, mungkin saja ternyata paling baik. Yang menurut kita baik, mungkin belum tentu. Mudah-mudahan kita berharap kita diberikan terbaik oleh Allah SWT untuk Kota Bogor,” ujarnya.

Bima menyebut, satu fase yang sangat penting telah dilewati, di mana hasil kajian dari Kementerian PUPR menunjukan ada sejumlah struktur bangunan yang harus dikuatkan lagi agar pembangunan tahap selanjutnya bisa mulai dikerjakan kembali.

“Masjid ini kan ternyata pembangunannya bermasalah dalam hal konstruksinya. Jadi kalau dilanjutkan tidak aman. Ada kesalahan-kesalahan di masa lalu. Setelah dikaji, kemudian kita mendapatkan rekomendasi, kita tahu apa yang harus dikerjakan, kita tahu apa yang harus diperbaiki. Ini yang paling penting karena tidak mungkin bisa beribadah dengan tenang ketika konstruksinya pun tidak aman. Dinas PUPR sudah mengerjakan itu,” jelasnya.

Bima Arya juga menyampaikan keinginannya agar Masjid Agung ini terintegrasi dengan Alun-Alun yang akan dibangun di lahan eks Taman Topi.

“Kami ingin itu menjadi satu nafas, satu irama, satu warna. Desain masjidnya harus bisa menyimbolkan menjadi ikon Kota Bogor, simbol perjalanan syiar Islam di Kota Bogor, simbol kebangkitan Islam dan sejarah Islam juga di Kota Bogor dari masa ke masa,” ungkapnya.

Menurutnya, konsep desain yang dipaparkan Pengurus DKM Masjid Agung sudah sangat baik. Namun, karena perencanaan Alun-alun anggarannya dari Provinsi Jawa Barat yang berbeda dengan Masjid Agung, sehingga harus dipastikan prosesnya berjalan satu irama.