“Karena ini perencanaan yang berbeda, antara masjid dan alun-alun yang coba disatukan. Alun Alun ini sebetulnya sudah ada desainnya, karena ini bantuan dari Provinsi. Jadi skenario terbaik adalah izinkan saya melobi pak Gubernur, apabila anggaran diturunkan tahun depan, kita ingin desainnya menyesuaikan. Tentunya setiap perkembangan nanti akan dikomunikasikan kepada pengurus DKM agar selalu update,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi mengatakan, saat ini masih menunggu rekomendasi dari Kementerian PUPR terkait masalah penguatan struktur, untuk menyelesaikan penyelesaian atap yang strukturnya terpisah dari yang sudah ada.
Kemudian, kata dia, sebelum melanjutkan proyek tersebut akan dilelangkan terlebih dahulu untuk perencanaan redesingnya. Saat ini, Dinas PUPR akan mendetailkan hingga menentukan kebutuhan anggaran.
“Nanti redisgn apa saja yang dibutuhkan dan tahapannya itu yang kita masih lakukan, sebenarnya kalau melihat kondisi seperti ini paling lama dua tahun selesai. Artinya itu tergantung dari kemampuan APBD Kota Bogor. Kalau saya sih inginnya ini segera selesai, karena ini kan sangat dibutuhkan oleh masyarakat disana ya kurang lebih kan mangkrak selama empat tahun,” ucapnya.
Chusnul menjelaskan, pembangunan Masjid Agung akan disinergikan dengan konsep Alun-alun Kota Bogor sama dengan masjid itu sendiri, sehingga konsep kedepan saling mengisi.
“Konsep berubah yang tadinya konsepnya terpisah sekarang kita padukan antara Alun-alun Kota Bogor dengan Masjid Agung,” katanya.